RANGKUMAN BUKU
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM ALKITAB & DUNIA PENDIDIKAN MASA KINI
(Harianto GP, Pendidikan
Agama Kristen Dalam Alkitab & Dunia Pendidikan Masa Kini: Yogyakarta:
ANDI, 2012. Tebal buku 5 cm. iv+243 halaman.)
Buku ini membahas mengenai dunia pendidikan
agama Kristen secara lengkap, mulai dari pendidikan Agama dalam PL, dalam
bentuk ajaran Tuhan kpd manusia, dan pola pengajaran para teladan iman kepada
bangsa Israel maupun bangsa lain. Buku ini juga membahas pola pengajaran agama
Kristen dalam PB, yaitu cara Yesus mengajar pada murid-Nya, dilanjutkan pola
pengajaran para murid Yesus. Tidak hanya itu, buku ini juga membahas aplikasi
pengajaran tersebut dalam dunia PAK masa kini. Secara lengkap buku ini
membahas adalah: (1)- Dasar-dasar Pendidikan Agama
Kristen (PAK). (2) Implementasi pendidikan agama Kristen: dalam keluarga,
pribadi jemaat, orang dewasa, masyarakat majemuk, dan pelayanan akademik (3)
Pendidikan Agama Kristen dalam berbagai hubungan: dalam psikologi, hubungan
konstruksi teori belajar, dalam sosiologi, dan dalam theologi.
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam
dunia Pendidikan dikenal istilah “pedeagogi” yang berarti “Pendidikan”. Dengan
demikian, istilah “pedagogi” berarti ilmu Pendidikan. Pedadgogi (dalam Bahasa
Indonesia) atau imu Pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang menyelediki, dan
merenungkan tentang gejala-gejala mendidik. Menurutt Johnn Calvin (1509-166),
PAK adalah Pendidikan yang bertujuan mendidik putra-putri gereja agar:
·
Teribat dalam penelaahan
ALkitab secara cerdas sesuai dengan bimbingann Roh kudus.
·
Turut ambi bagian dalam
kebaktian dan memahami keesaan
gereja.
·
Diperlengkapi untuk memilih cara-cara menjelaskan
pengabdian diri kepada Allah bapa dan Yesus kristus dalam pekerjaan sehari-hari
serta hidup bertanggung jawab di bawah kedaulatan Allah demi kemuliaanNya
sebagai lambang ucapan syukur mereka yang dipilih daam Yesus Kristus.
Tujuan PAK
Secarapengertian, tujuan PAK adalah membangun
Kerajaan Allah (PL); Membangun kerajaan Allah dalam pemberitaan Tuhan yesus
(PB); Membangun kerajaan Allah dalam teologi-teologi kontemporer. Secara iman
Krsten, tujuan pendidikan agama Kristen adalah iman sebagai kepercayaan; ima
sebagai keyakinan; dan iman sebagai tindakan.
Manfaat PAK
PAK memiliki beberapa manffaat:
1.
Dengan adanya PAK, gereja dapat menyampaikan Injil kepada
anak-anak dan pemuda-pemuda yang sulit dikumpulkan dalam PAK yang diadakan
gereja seperti dalam sekoah minggu atau katekisasi.
2.
Anak-anak yang menerima Pak di sekolah akan merasa bahwa
pendidikan umum dan agama bukanlah dua hal yang tidak berhubungan, melainkan
sebaliknya, harus berjalan bersama-sama. PAK memiliki tempatnya dalam
lingkungan pendidikan umum.
3.
Apalagi jika gereja tidak mampu membiayai pekerjaan sekolah
minggu dan sekolah Kristen secara besar-besaran. PAK di sejumlah sekolah negeri
akan banyak menolong gereja yang keuangannya lemah.
4.
Dengan masuknya pengajaran agama dalam rencana pelajaran
umum, dengan sendirinya agama itu muai menempatkan dirinya sebaga bagian mutlak
dari kebudayaan segenap rakyat.
Dasar Teologi PAK
Dasar-dasar teologis
dalam PAK adalah (1)Tugas PAK, yaitu mengajar. (2) Proses PAK, yaitu
memuridkan. (3) Tujuan PAK yaitu mendewasakan murid. (4) Subjek PAK, yaitu
Gereja, keluarga, dan sekolah.
Bentuk-Bentuk
Pendidikan
Jenjang pendidikan adalah
tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta
didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Jenjang
pendidikan dibagi menjadi beberapa kategori yaitu:
Pertama, Pendidikan Aak
Usia dini (PAUD). Mengacu pada Undangundang Nomor 20 tahun 2003, Pasa 1 Butir
14 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) adalah
upaya pembinaan bagi anak sejak lahir sampai berusia enam tahun dengan
memberikan rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak siap memasuki pendidikan lebih lanjut.
Kedua, Pendidikan dasar,
yaituu jenjangpendidikan awal selama sembilan tahun pertama yang melandasi
jenjang pendidikan menengah.
Ketiga, Pendidikan
Menengah, yaitu jenjang lanjutan Pendidikan Dasar, yang harus dilaksanakan
minimal 9 tahun.
Keempat, Pendidikan
Tinggi, yaitu jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup
program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang
diselenggarakan perguruan tinggi.
Jalur
Pendidikan
Jalur pendidikan adalah
wahana yang dilalui peseerta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam
proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang meiputi:
1.
Pendidikan Formal, yaitu pendidikan yang
diselenggarakan di sekoahsekolah pada umumnya.
2.
Pendidikan non-formal, yang meliputi
pendidikan dasar dan lanjutan.
3.
Pendidikan Informal, yaitu jaur pendidikan
keluarga dan ingkungan yang meliputi kegiatan belajar secara mandiri.
Jenis
Pendidikan
Jenis pendidikan adalah
kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pada
pendidikan sebagai berikut:
1.
Pendidikan umum, yaitu pendidikan dasar
dan menenga dengan mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan peserta
didik untuk melanjutkan prndidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
2.
Pendidikan Kejuruan, yaitu pendidikan
menengah yang mempersiapkan peserta didik, terutama untuk bekerja dalam bidang
tertentu.
3.
Pendidikan akademik, yaitu pendidikan
tinggi program sarjana dan pasca sarjana yang terutama diarahkan pada
penguasaan disipin imu pengetahuan tertentu.
4.
Pendidikan profesi, yaitu pendidikan
tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik memasuki
profesi tertentu atau menjadi seorang profesional.
5.
Pendidiakan Vokasional, ini merupakan
pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan
dengan keahlian terapan tertentu secara maksimal dalam jenjang dioma 4 yang
setara dengan program sarjana (strata 1)
6.
Pendidikan Keagamaan, yang merupakan
pendidikan dar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik
menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan dan pengalaman ajaran
agama, dan atau menjadi ahli ilmu agama.
7.
Pendidikan Khusus, yaitu pelanggaran
pendidikan yang diselenggarakan secarainsklusif atauu berupa satuan pendidikan
khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk sekolah luar
biasa atau SLB) bagi peserta didik yang memiliki kelainan atau kecerdasan luar
biasa.
BAB
2
DASAR-DASAR PAK
PAK dalam Alkitab merupakan dasar alkitabiah yang
perlu dijabarkan dan dikembangkan menjadi pusat proses Pendidikan. Alkitab
menjadi visi, niai, dalam proses pembelajaran di mana proses itu bisa berjalan
dengan baik bia unsur-unsur yang terkait bisa mendukung. Unsur-unsur tersebut
menyangkut Pendidikan, anak didik, kurikulum, tujuan, dan metode. Dalam proses
pembelajaran, unsur pokoknya meliputi pendidik, anak didik, dan Kurikulum.
Namun unsur-unsur lain seperti: tujuan, metode, media, ingkungan, sarana,
prasarana, serta manajemen jugamempengaruhi proses pembelajaran. Tidak semua
unsur tersebut diuraikan, tetapi hanya lima pokok komponen yang bisa dianalisa
dan dievaluasi sebagai Langkah pengembangan dalam meningkatkan proses
pembelajaran Pendidikan Kristen yang lebih baik. Beberapa komponen akan dibahas
lebih rinci, yaitu:
Pendidik
Pendidik adalah orang yang mengajar. Menurut Witherington, mengajar bukan hanya
menuangkan materi pelajaran ke dalam pikiran atau menyampaikan kebudayaan bangsa kepada anak-anak. “Teaching
is primary and always the stimulation of the learning” (Pendidikan adalah hal
utama dan selalu menjadi pendorong dalam pembelajaran). Jadi murid yang yangsudah mendapat dorongan dari guru tidak akan berhenti
belajar, tetapi terus menyelediki dan terus memperdalam pengetahuannya.
Selanjutnya, H.G Wells berendapat bahwa mengajar, yang menjadi tugas guru
adalah the greatest of human test (ujian manusia yang paling terbesar). Memang
mengajar yang efektif sangatlah kompleks dan tergantung pada integrasiberbagai
factor. Untuk mengetahui syarat-syarat mengajar yang baik, sejumlah tentang
berbagai sifat guru dan Teknik mengajar diadakan.
Anak Didik
Dalam rangka meningkatkan kualitas proses
pembelajaran. Setiap guru perlu memiliki pemahaman komprehensif tentang peserta
didik. Hal ini sangat penting mengingat pelaku proses belajar adalah peserta
didik itu sendiri. Materi pengajaran yang baik mendorongterjadinya proses
pembelajaran. Meskipun demikian, guru harus memahami bahwa kemauan setiap anak
didik untuk melakukan pembeajaran berbeda-beda. Menurut B. S. Sijabat, pemahaman
utama mengenai peserta didik yang perlu dimiliki dan terus ditingkatkan guru
adalah tentang kedudukan anak sebagai makhuk reigius. Dengan demikian, guru
dalam perspektif Pendidikan Kristen harus yakin bahwa peserta didik bukan saja
makhluk biologis, psikologis, sosiologis, dan kulkutal, melainkan juga terutama
sebagai makhluk religious. Ini sesuai dengan penjelasan Alkitab bahwa mannuia
diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Allah.
Sebagai manusia, guru dan peserta didik merupakan
pribadi seutuhnya. Dengan kata lain, guru sekaligus peserta didik memiliki
dimensi lahiriah (fisik) dan dimensi batiniah. Dimensi batiniah meliputi aspek
jiwa, mental, dan roh. Seua unsur tersebut saling berkaitan dalam aktivitas
sehari-hari khususnya dalam proses belajar.
Kurikulum
Kurikulum sebagai alat transmisi kebudayaan, transaksi
dengan masyarakat, atauu transformasi pribadi peserta didik. Kurikuum dalam
diandang sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan intelektual anak,
khususnya, kemampuan berpikir agar ia dapat memecahkan masalah yang sedang ia
hadapi. Dalam ha ini dapat dinyatakan bahwa kurikulum merupakan alat
seperangkat program Pendidikan yang berisi alat, tujuan, materi, serta berbagai
ketentuan pendidik dalam proses pembelajaran sehingga anak didik akan memahami
dan mengaktuisasikan pengetahuan tertentu.
Tujuan
Tujuan Pendidikan terkandung unsur individu dan masyarakat. Individu
hidup dalam masyarakat, sedangkan masyrakat terdiri dari indiidu—idividu.
Keduanya tidak dapat dipisahkan. Dalam menentukan tujuan pembelajarankita harus
melihat kebutuhan baik peserta didik yyang belajar maupun masyarakat yang
menggunakan produk peserta didik. Menurut Thomson yang pendapatnya dikutin
Withringtn, tujuan pembelajran terdiri dari tujuan umum, tujuan khusu, tujuan
guru, dan tujuan peserta didik. Adapun tujuan khusus pembelajaran dalam
Pendidikan Kristen adalah agar peserta didik mengena, mengerti, dan menerima
Yesus sebagai Juruselamat pribadi.
Metode
Metode merupakan cara memperjelas materi yang disampaikan. Satu hal yang
tidak boeh diabaikan adalah bahwa metode tidak boleh menjadi hal utama dengan
mengabaikan materi pengajaran. Apalagi dalam Pendidikan Kristen, materi yang
harus disampaikan adaah firman Allah. Metode pengajaran yang digunakan seharusnya
membuat firman Allah dapat dipahami dan dimengerti, bahkan dterapkan oleh
peserta didik. Ada beeberapa metode yang digunakan antara ain: ceramah, tanya
jawab, diskusi, diaog, demostrasi, khutbah, ekperimen, eragaan, simullasi,
permainan, dramatisasi, dan metode lainnya.
PAK DALAM PERJANJIAN LAMA
Sebagai penyelidikan terhadap Alkitab, Kitab Perjanjian Lama menjelaskan
secara khusus periha komponen pembelajaran. Ha yang terkait dengan komponen
pembelajaran adalah pendidik, yaitu para pemimpin Israel yang turut berperan
dalam Pendidikan; peserta didik yaitu umat Israel yang menerima Pendidikan;
kurikulum, yaitu materi atau isi ndidikan yang mencakup ketetapan dan peraturan
(Ul 6:1) atau taurat Tuhan. Sedangkan komponen pembelajaran yang lain adalah
tujuan dan metode.
Tinjauan Perjanjian Lama terhadap Berbagai Komponen
Proses Pembelajaran:
Allah Sebagai Pengajar
Pengajar dalam Perjanjian Lama sangatlah kompleks, artinya orang yang
berperan langsung sangatlah berbeda. Dalam Perjanjian Lama, pribadi yang termasuk
pengajar adalah Allah sendiri, para nabi, hakim, dan pemimpin lainnya. Sebagai
sumber dasar dan prinsip kehidupan kristiani, Alkitab menjelaskan bahwa daam
membimbing manusia untuk lebih mengenal Dia, Allah telah berperan sebagai
pendidik. Sebagai pendidik, Dia aktif memberitahukan kebenaran. Kebenaran itu
adalah pribadiNya, FirmanNya, bahkan perbuatanNya. Dia telah dan sedang
berkomunikasi kepada manusia dengan berbagai cara dalam sepanjang sejarah.
Adapun pengajaran Allah dalam sepanjang sejarah manusia dapat ditelusuri
sebagai berikut:
1.
Allah
mengajar Adam dan Hawa di Taman Eden (Kej 1-2)
2.
Allah
mengajar generasi berikutnya, Kain dan Habel, srta keturunan Adam lainnya (kej
5:22-24)
3.
Allah
mengajar Nuh beserta keluarganya sekalipun ada tantangan dan kejahatan manusia
yang parah. Sebagai akibatnya, akhirnya manusia dimusnahkan dengan air bah (Kej
6-8). Alu Aah memberikan Pendidikan dan perjanjian baru bagi Nuh dan
keturunannya (kej 9:1-17). Allah mengajar generasi berikutnya sesudah nuh sekalipun
akhirnya mereka memberontak, dengan klimaksnya mendirikan Menara Babel (Kej11:4)
4.
Allah
mengajar Abraham (kej 12)
5.
Allah
mengajar umat Israel sejak di mesir dan dalam perjalanan menuju Kanaan, dengan
memilih dan mempersiapkan pemimpin dan pendidik yaitu Musa,harun, Miriam,yosua,
dan kaleb.
6.
Allah
mengangkat para hakim dan imam sebagai pendidik umat.
7.
Alah
mengajar umatNya melalui para nabi untuk menyamaian kehendakNya.
Seluruh taurat dituis sebagai Pendidikan dasar yang
diperlukan umat Allah. Dalam kitb Ulangan seluruh Pendidikan yang disampaikan
Allah kepada Musa diulangi secara singkatdan menyampaikan Kembali pada umat
Israel sebelum mereka masuk Tanah Kanaan.
Para Nabi Sebagai Pengajar
Seseorang dapat menjadi nabi melalui panggian Allah, tanpa membedakan
suku. Ada orang yang mempunyai panggian jelas untuk melaksanakan tugas
sepanjang hidupnya, seperti Elisa, Yesaya, Yehezkie, Yeremia. Namun ada pula
nabi yang mungkin hanya sesekali bertugas. Seorang imam juga dapat menjadi
seorang nabi, misalnya Yehezkiel dan Yesaya. Ada juga nabi yang menjadi seorang
raja, seperti Daud yang dipakai Tuhan untuk menyampaikan FirmanNya yang
terdapat dalam kitab Mazmur.kuasa nabi bergantung pada hubungannya dengan
Allah. Nabi adalah “suara Allah”. Orang yang menghargai Tuhan akan menghargai
nabi tersebut.
Lima pengajar yang menjadi bagian penting dalam staf sinagoge dan yang
mengklasifikasikan kewajiban guru adalah:
1.
Ahli
Taurat, yaitu orang yang mempelajari Taurat Musa setiap harinya dan
mengajarkannya kepada rakyat umum. Mereka dianggap sebagai utusan Allah.
2.
Rabi,
yaitu para mahagurutermasyur, yang dipuji sebagai orang-orang alim yang
sempurna.
3.
Orang
bijaksana, sage teaching or preaching by the sages was prohibited, as was
recitation of the shema, which asked for the restoration of the nation and the
coming of Messiah who had already come.
4.
Para
Imam, yaitu the levites has sung their Temples hymns in Hebrew.
5.
Kaum
Pria Dewasa: Men read the Torah publicly and prayed, without
intercessorysacriface, directly to God.
Pandangan Alkitab terhadap Metode dan Pendekatan
Pengajaran
Teknik-teknik Pendidikan dalam kitab Pentateukh adalah
sebagai berikut:
1.
Teknik
“Panggilan”, dimana tuhan memuai proses Pendidikan dengan panggilanNya dan
manusia merespons panggian tersebut.
2.
Teknik
pembentukan karakter yang dimuai dengansikap percaya dan taatpada panggian
Tuhan.
3.
Teknik
“komunikasi” di mana pendidik (nabi) sebagai penyambung lidah Allah daam
menyampaikan pesan-pesan Allah kepada anak didik.
4.
Teknik
perubahan sikap hidup, dimana Allah memisahkan umat pilihanNya yang percaya dan
taat kepadaNya dalam proses Pendidikan sehingga mereka bisa menjadi teadan
hidup bagi bangsa-bangsa lain.
5.
Teknik
“proses belajar mengajar” yang dilakukan dari generasi ke generasi sepanjang
hidup manusia.
6.
Teknik
Ruang, dimana temat dan sarana Pendidikan tdak hanya diakukan dirumah, tetapi
juga dimana saja orang Ibrani berada.
Pola Pendidikan Kristen dalam Perjanjian Lama
Pola dasar Pendidikan Kristen dalam perjanjian ama meliputi:
1.
Pelajaran
yang disampaikan adalah firman Allah
2.
Sumber
pengajarannya adalahh Allah.
3.
Pengajar
yang ditentukan Alah adalah orang-orang yang dipanggil, dan disediakan Allah
untuk tugas-tugasnya.
4.
Pelajar
adalah semua umat Allah dari yang paing tua sampai anak keci.
5.
Tempat
yang digunakan adalah rumah umat atau masing-masing kelompok dimana mereka
dapat berkumpul.
6.
Waktu
mengajar adalah saat mereka dikumpulkan. Sedangkan untuk anak-anak para
pengajar harus menggunakan setiap kesempatan.
7.
Cara
mengajar dilakukan dengan mengumpukan para peserta didik dan saat mereka
melakukan segaa perintah itu secara tidak sengaja.
8.
Pelajaran
disampaikan melalui kata-kata dan teladan hidup setiap waktu.
9.
Pelajaran
disamaikan kepada umat dann mereka harus melakukan serta mengajarkannya kepada
anak-anak mereka.
PAK dalam Perjanjian Baru
Pendidikan agama dalam Perjanjian Baruu tidak terlepas dari Pendidikan
agama daam Perjanjian Lama. Tema pokok pengajaran agama dalam perjanjian lama
dan Perjanjian Baru adalahh karya penyelamatann Allah bagii manusia. Dalam
perjanjian Baru, ha ini dinyatakan dalam pribadi Krstus dan Juruselamat.
Metode pengajaran
Selama pelayananNya di dunia, Tuhan Yesus memberikan teladan dalam
pengajaranNya untuk membangun kontak dengan para pendengar, terutama muridnya.
Metode-metode tersebut adalah:
1.
Menarik
perhatian dengan pandangan mata (Mrk 4:3; Luk 18:17; yoh 3:3-5)
2.
Menggunakan
berbagai pertanyaan dengan menegur “dari manakah” (Mat 21:25-27); meyakinkan
“Apakah engkau tidak pernah membaca” (Mrk 2:25)
3.
Menggunakan
ilustrasi dan cerita untuk memuncukan perhatian untuk menjelaskan suatu
rinsipatau ajaran (Luk 10:30-35)
4.
Enggunakan
ceramah dan khotbah
5.
Menggunakan
benda atau objek, misalnya anak keci untuk mengajar Kerendahan hati (Mat
18:1-6), pohon yang kering untuk mengajar perlunya iman; uang koin untuk
mengajar ketaatan kepada pemerintah.
Tuhan Yesus Sebagai Pengajar PAK
Pendidikan agama daam perjanjian Baru mengaami revolusi besar dengan
munculnya pengajaran Kristus. Yesus adalah gur Agung yang pengajaranNya begitu
luar biasa. Tanpa dimintapun, banyak orang selalu berbondong-bondong mengikuti
kemana Dia pergi. Hal ini membuktikan bahwa Yesus menggunakan metode yang
menarik sehingga banyak orang selalu mengikuti Dia dan takjub akan
pengajaranNya. KeahlianNya sebagai guru umumnya diperhatikan dan dipuji rakyat
yahudi sehingga mereka dengan sendirinyamenyebut Dia “Rabi”. Tentu ini adalah
gelar kehormatan yang menyatakan betapa Dia disegani dan dikagumi orang
sebangsanya sebagai pengajar yang mahir dalam segala ilmu ketuhanan.
Adapun dalam usaha menyampaikan berita dan pesan mengenai kasih Allah,
Yesus menggunakan cara yang berbeda anta rain:
1.
Metode
bercerita, tuhan yesus sangat pandai menggunaan perumpamaan dan kata-kata
kiasan untuk menjeaskan pengajaranNya mengenai kerajaan surge dan banyak ha
lain.
2.
Metode
percakapan, pengajaran Yesus tidak hanya ditujukan bagi orang-orang yang
mengikuti Dia, tetapi juga utuk orang-orang Farisi yang tidak percaya
kepadaNya, dan orang Saduki. Bahkan Dia rela mendekati orang-orang berdosa yang
dipandang hina oleh masyarakat sekitar.
3.
Metode
pengalaman langsung, yaitu mengajarkan dengan melakukannya langsung. Yesus
tidak hanya mengajar dengan kata-kata, tetapi juga dengan seuruh hidupnya,
bahkan dengan sengsara dan kematiannya.
4.
Metode
penelaahan Alkitab, pengajaran Yesus bukan meniadakan hhukum taurat atau kitab
para nabi, meainkan menggenainya. Hal ini dibuktikan dengan perkataanNya dalam
beberapa pengajaranNya.
5.
Metode
demonstrasi, yesus melakukan banyak kesembuhan diberbagai tempat supaya
orang-orang yang melihat menjadi percaya akan kuasa Allah dan akhirnya mau
bertobat dari segaa dosa mereka.
6.
Metode ceramah, metode ini bersifat satu arah
seperti Ketika Yesus berkhotbat di bukittentang ucapan Bahagia.
7.
Metode
pemuridan, dengan metode ini, penyebaran ajaran yang disampaikan Yesus akan
lebih cepat. Yesus memilih murid-murid untuk membantu dia dalam pelayanNya
sehinga berita tentang Kerajaan Allah cepat tersebar. Para murid Tuhan Yesus
pun pada akhirnya memiliki murid. Mereka mempunya tugas yang sama, yaitu
memuridkan orang lain.
8.
Metode
kunjungan Lapangan, Yesus menggunakan metode ini untuk melatih muridnya
melakukan hal yang teah Dia ajarkan.
Perintah Yesus untuk mengajar merupakan dasar Pendidikan daam Perjanjian
Baru. Aktivitas mengajar yang dilakukan para rasu menjadi bukti bahwa
memberitakan Kerajaan Allah melalui prosedur Pendidikan adalah hal penting dan
esensia dalam Perjanjian Baru. Jika seorang ingin menjadi benar menurut
kebenaran akitab, ia harus mengajar seperti yesus, para rasu, dann para penerus
mereka dalam Gereja Tuhan. Pelayanan mengajar bukan hanya usaha sambilan,
melainkan kegiatan pokok yang dilakukan umat Allah. Sebagaimana Gereja
beribadah dan bersaksi sebagai kegatan yang mutlak, demikian pula dengan
mengajar. Kita harus melakukannya dengan Hasrat yang tidak pernah padam.
BAB
3
PENERAPAN
PAK
Penerapan PAK bagi umat
Kristen adalah:
1.
Pengasuhan diberikan sejak daam kandungan
sampai akhir hayat agar bertumbuh dalam iman dan pengenalannya kepada Yesus
Kristus.
2.
Imperatif (unsur keharusan) untuk mendidik
atau membesarkan anak.
3.
Mendasarkan pengajaran atau pengasuhan
pada kitab suci atau firman Tuhan.
4.
Pendidikan Kristiani bersifat
terus-menerus (long life education)
5.
PAK merupakan bimbingan dan pengajaran
mendasar manusia sejak dulu hingga sekarang yang berfungsi membangun iman
kepercayaan dan pengenalan lebih mendalam akan sang pencipta.
6.
PAK dapat menjawab pertanyaan mendasar
manusia yang tidak bisa dijawab ilmu pengetahuan dan teknologi yakni melalu
ajaran firman Tuhan.
7.
PAK merupakan sarana mendidik yang juga
dianggap sebagai tugas rutin untuk mengulang, mempertahankan dan meneruskan
ajaran gereja.
Berbagai Peran Keluarga serta Gereja dalam PAK
Peranan
Keluarga
Orang
tua sebagai mediator utama harus bisa menjadi tempat yang aman dan mampu
memenuhi kebutuhan anak sehingga keuarga dapat terhidupkan dan menjadi keluarga
yang terpenuhi sehingga anak pun mampu menerima dengan baik PAK dari orang tua.
Keluarga memiliki bentuk peranan yaitu (1) membangun persekutuan keluarga. (2)
Meayani kehidupan. (3) Mendidik anak daam didikan Kristen melalui nasehat dan
teguran yang alkitabiah.
Orangtua
sebagai objek dalam PAK harus meluangkan ebih banyak waku dalam keluarga karena
kegiatan PAK sekolah dan gereja belum tentu memuaskan jika ditinjau dari
kesadaran pendidikan. Dalam ha ini, ayah dan ibu berperan aktif dalam
perkembangan rohani anak. Mereka sadar bahwa tanggung jawab mereka yang utama
dan paling mendasar adalah mengajarkan untuk mengutamakan Allah. PAK sebagai
usaha pendidikan menaruh perhatian pada masalah embentukan identitas pribadi,
tentu saja identitas pribadii Kristen.
Peranan Gereja
Dalam konsep Gereja
sebagai tubuh Kristus, pendidikan yang memungkinkan pertumbuhan anggota jemaat
secara pribadi dan kelompok perlu diadakan. Para pakar teoogi berpendapat bahwa
tugas-tugas gereja terangkum dalam hal yang dikenal dengan Thidharma Tugas
Gereja, Yaitu persekutuan (koinonia),kesaksian (marturia), dan pelayanan
(diakonia). Gereja okal berperan penting dalam mengajarkan PAK. Gembala sidang
gereja Lokal bertangungg jawab mendewasakan jemaat. Gereja merupakan agen
uatama dalam mengajarkan PAK. Pengajaran PAK dapat diprogram melalui kebaktian
umum, sekolah minggu, bible study, dan berbagai persekutuan seperti
persekutuan kaum muda, kaum wanita, atau kaum pria.
PENDIDIKAN
AGAMA KRISTEN DALAM KELUARGA DAN JEMAAT
Keluarga
Keluarga Kristen adalah
pemberian Tuhan yang tidak ternilai. Keluarga Kristenlah yang berperan paling penting
daam PAK, bahkan ebih penting daripada segala jalan lain yang digunakan gereja
untuk pendidikan itu. Keluarga mempunyai tempat mutlak dalam sejarah suci. Di
seluruh isi Alkitab, kita menyaksikan pentingnya keluarga yang dipakai Tuhan
sebagai saluran dan jalan keselamatan yang dirancang Tuhan bagi umat manusia.
Agama sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu upaya
mewujudkan yang bermakna, damai, dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama
sangat penting bagi kehidupan niscaya yang ditempuh melalui pendidikan, baik
dilingkunngan keluarga, satuan pendidikan formal, penyelenggara pendidikan
kesetaraan, maupun masyarakat. Fungsi orantua dalam penerapan PAK dalam
keluarga adalah berkaitan dengan keluarga sebagai laboratorium kerja rohani
yang mencapai target:
1.
Hubungan anakk dengan Allah secara pribadi
2.
Sifat saleh: ketaatan, kemurahan hati,
kemurnian, kekudusan, kerendahann hati, dll.
3.
Kepribadian yang sehat: kebahagiaan
batiniah yang berdasarkan pada kepercayaan diri sendiri dan orang lain.
4.
Kemampuan hidup yang efektif dengan orang
lain dalam kelompoknya: keterbukaan, menunjukkan kesetiaan, pengertian, dan
pengampunan.
5.
Kemampuan berpikir kritis, terutama daam
menetapkan dam mempertahankan tolak ukur serta nilai yang baik.
Jemaat
Pendidikan gereja yang
berkaitan dengan pembangunan masyarakat adalah menoong setiap anggota gereja
memahami kewajiban mereka dalam
masyarakat. Dengan demikian,, gereja peru berteoogi secara penuh, dan
mengajarkannya karena Tuhan memberikan kewajiban kepada gereja untuk
mengabarkan dan mengajarkan semua yang dianggap penting dalam Alkitab. Jemaat
Kristen di dunia merupakan miniatur keluarga Alah dalam kekekalan. Oeh karena
itu, keberhasilan seseorang membangun jemaat kristen yang benar, pada saat bersamaan,,
merupakan kesaksian akan jemaat Allah. Sebaliknya jika ia gagal membangun
jemaat, sebagai anak-anak Allah, ia juga gagal dalam menunjukan keindahan
jemaat Allah. Jadi tugas pendidikan merupakan mandat Tuhan Yesus, bukan hanya
kepada para muridnya secara individual, melainkan juga persekutuan bersama
orang percaya yang disebut gereja. Di sinilah konsep gereja sebagai tubuh
Kristus mempunyai tugas pendidikan yang tidak hanya memungkinkan pertumbuhan
anggota secara pribadi, tetapi juga pertumbuhan jemaat secara bersama-sama.
Peranan Hamba Tuhan
PAK
dalam Masyarakat Majemuk
Konteks Pluralisme
Pluralisme pada dasarnya
tidak salah. Pluralisme atau kemajemukan adalah hal yang indah. Hal yang salah
jika kita menjadi seorang pluralisme (memiliki pandangan pluralisme). Berkaitan
dengan hal terseidenttas historis masing-masing, Arnold Toynbee mengatakan
bahwa sementara semua agama mempertahankan identitas historis masing-masing,
pikiran mereka menjadi lebih terbuka terhadap satu agam atau yang lainnya
sebagaimana warisan rohani dan kultur dunia yang berbeda-beda. Dalam menghadapi
pluralisme, ada beberapa yang harus dipegang orang Kriste, terutama berhubungan
dengan pengajaran. Hal utama yang harus dilakukan umat Kristen dalam memenggal
geraka pluralisme adalah dengan menggali dan mengetahui kebenaran kekristenan
dengan sebaik-baiknya. Pengetahuan yang benar tentang kebenaran adalah modal
dasar yang kuat untuk menghadapi penyesatan.
Konteks Problematis
Di satu sisi, pluralisme
agama di Indonesia mencerminkan keindahan dan kekayaan indonesia. Kemajemukan
itu memungkinkan setiap orang untuk melihat dan mempelajari hal-ha berbeda satu
dengan yang ainnya. Interaksi antar umat agama dan kepercayaan yang
berbeda-beda pun dapat dilakukan. Namun di sisi ain, ternyata konteks pluraisme
agama tidak secara otomatis selalu berarti baik. Disana dapat ditemukan
berbagai hal atau unsur yang tidak baik, termasuk dari daam agama itu
(institusi agama, kegiatan misi, dan kepemimpinan) yang memungkinkan terjadinya
ketegangan, bahkan konflik. Selain itu, ada juga faktor non-agama, yaitu
ekonomi, politik, sosial budaya,yang juga turut menimbulkan perseteruan dann
konflik agama. Sejarah bangsa Indonesia menunjukkan bahwa pluralisme agama sering
menjadi ladang atau pemicu terjadinya berbagai hal menakutkan dan menimbukan
penderitaan, pertikaian, permusuhan, kekerasan, bahkan pembunuhan yang
akibatnya, ratusan ibadah dirusak, dihancurkan, dan dibakar. Karenanya penting
diadakannya dialog berkaitan dengan kemandirian iman, pengertian PAK dan
heterogenitas dan pemberdayaan Injil.
BAB
4
PAK
DALAM PELAYANAN AKADEMIK
Alkitab dan Kurikulum
Alkitab adalah sumber
otoritas membangun kurikulum. Byrne merumuskan bahwa otoritas untuk membangun kurikulum
dimuai dari (1) in the devine will (dalam kehendak ilahi), (2) in eternal truth
which is the humanistic position (kebenaran di dalam yang humanistis), (3) in
science (dalam ilmu pengetahuan), dan (4) in society (dalam masyarakat).
Berkaitan dengan hal tersebut, Hpmrighausen mengatakan bahwa:
1.
Kebenaran Alkitab bersifat mutlak sehingga
manusia mempercayainya.
2.
Alkitab adalah kitab yang mutak karena
hanya kitab inilah yang menyampaikan Injil Tuhan Yesus Kristus.
3.
Alkitab menyatakan kepada manusia bagaimana
hubungan antara sesama manusia dengan Allah.
Alkitab Sebagai Buku
Kurikulum
James D. Smart
menguraikan pendapatnya tentang Alkitab sebagai buku kurikulum yaitu:
1.
Preaching Biblical (Khotbah yang
Alkitabiah). Sarana ini dikembangkan para sarjana Alkitab setelah abad ke 20 di
mana mereka mencoa mengembangkan teks Akitab daam wilayah berkhotbah.
2.
Kesaksian hidup setiap hari yang
alkitabiah. Dengan demikian, “church schoo” bukan standar studi Akitab,
melainkan juga hidup dalam pelayanan.
3.
Alkitab menjadi dasar iman yang
diekspresikan dalam segaa pendobaan hidup.
Kedudukan dan Peranan PAK
dalam sekolah Kristen
Pendidika Kristen
berperan penting bagi Indonesia daam mewujudkan cita-cita pendidikan nasional
yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya. Namun dalam memainkan
peran itu, selain harus memahami realitas sosial, poitik, dan budaya,
pendidikan Kristen juga harus melihat identitasnya dari segi iman Kristen.
Berkaitan dengan hal itu maka Arthur F. Holmes mengatakan bahwa untuk zaman
sekarang, sekolah Kristen terpanggil untuk memperlengkapi anak didik dalam
beberapa aspek, meiputi:
1. Kemampuan
untuk mengembangkan potensi, taenta, karunia, dan profesi mereka.
2. Wawasan
baru bagi peserta didik yang berkaitan dengan kemampuannya untuk memanfaatkan
waktu senggangnya secara aktif demi kemuiaan Kristus.
3. Pemahaman
akan panggilan hidupnya sebagai warga negara yang bertanggung jawab.
4. Berbagai
dorongan yang memungkinkan eserta didik menjadi warga gereja yang tangguh serta
mengetahui identitasdan peranan gereja itudi dunia.
5. Berbagai
waawasan berguna utuk mendorong anak didik menghadapi tantangan zaman yang
cenderung diwarnai berbagai penyimpangan dan keabnormalan.
Metode yang digunakan
Beberapa metode yang
digunakan guru PAK adalah: (1) metode kuliah atau ceramah, (2) metode
bercerita, (3) metode percakapan atau diskusi, (4) metde akon atau sandiwara,
(5) metode pendidikan (6) metode audiovisual, (7) metode menghafal, (8) metode
bertanya, (9) metode permainan, (10) metode sharing, (11) metode
renungan, (12) metode cerdas tangkas Alkitabyang kreatif (13) metode gambar
asta karya (14) metode simulasi (15) metode kunjungan lapangan (16) metode
simluasi.
BAB
5
PENDIDIKAN
AGAMA KRISTEN DALAM BERBAGAI HUBUNGAN
Hubungan PAK dengan
Psikologi
Hubunga PAK dengan
psikologi dibuktikan dengan adanya para ahli dan praktisi yang banyak
menggunakan berbagai penemuan daam bidang psikoogi untuk PAK dan mengusulkan
penggunaan teori psikologi untuk praktik PAK, misalnya daam menyusun kurikulum,
metode, dan cara belajar. Beberapa alasan PAK memerukan pemahaman tentang ilmu
psikologi, yaitu:
1.
Psikologi memberikan sumbangan pengetahuan
tentang anak didik seperti teori belajar, teori mengajar, teori kepribadian,
serta motivasi belajar.
2.
Psikologi memberikan informasi dan
pengertian tentang pemahaman iman yang dipegang seseorang, dan bagaimana iman
itu dihayati dan dipraktikan.
3.
Alkitab kurang memberikan pengetahuan
modern tentang metode mengajar, motivas belajar dan perkembangan kepribadian.
Hubungan PAK dengan Psikologi
Seorang guru PAK di
lapangan perlu mengetahui dan menggunakan hukum-hukum ilmu jiwa mengenai
kepribadian. Hukum-hukum terpenting yaitu:
·
Pelajaran menurut minat yang
sungguh-sungguh
·
Pelajaran menurut latihan praktis
·
Watak dan usia pesert didik perlu
memperhatikan
·
Pengajaran sangat dipengaruhi emosi
·
Pelajaran mempunyai segi sosial
·
Pelajaran menuntut minat yang baik, dengan
membangunkan minat sejati peserta didik terhadap isi pelajaran itu.
·
Proses belajar mengajar harus dilakukan
dengan berbagai metode dan pendekatan.
Hubungan PAK dengan
Sosiologi
Hakikat sosiologi sebagai
imu pengetahuan adalah:
1.
Sosiologi adalah ilmu sosial karena hal
yang dipelajari adaah geaja-gejaa kemasyarakatan
2.
Sosiologi termasuk displin ilmu normatif,
dan bukan disiplin ilmu yang membatasi diri pada kejadian saat ini dan bukan
apa yang terjadi atauu seharusnya terjadi.
3.
Sosiologi termasuk ilmu pengetahuann murni dan pengetahuan
terapab
4.
Sosiologi merupakan imu pengetahuan
abstrak, bukan ilmu pengetahua konkret. Artinya, hal yang menjadi perhatian
adalah bentuk dann poa peristiwa dalam masyarakat secaramenyeluruh, bukan hanya
satu peristiwa saja.
5.
Sosiologi bertujuan menghasikan pengertian
dan poa umum, serta mencari prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi
manusia, sifat \, hakikat, bentuk, dan isi dan struktur masyarakat manusia.
6.
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang
empiris dan rasional.
Peranan
PAK dalam kehidupan Sosial
P PAK yang diterima memberikan keuntungan bahwa masuknya pengajaran agama dalam
rencana embelajaran umum, dengan sendirinya agama muai menempatkan dirinya
sebagai bagian mutlak dari kebudayaan segenap rakyat. Peranan agama dalam
kehidupan manusia, modern, dan permitif sekalipun, hakikatnya sama saja, yaitu
memenuhi kecenderungan aamiahnya. Perbedaan mungkin muncu bagi masyarakat
modern yang beranggapan bahw kesucian lebih merupakan sesuatu yang ada daam
kehidupan mental atau rohani.
Hubungan PAK dengan
Teologi
Dalam
perkembangan gereja, PAK diyakini memilki kontribusi positif bagi perkembangan
gereja atau pendidik masa kini. Ha ini dikembangkan daam perspektif teologi.
PAK berhubungan niai-nilai teologi yang akhirnya menjadi pemahaman tentang
hubungan PAK dengan teologi. PAK tidak bisa lepas dari teologi, begitu
jugasebaliknya. Materi yang diambil dalam PAK adalah kemampuan dan keteerampian
sesorang untuk meletakan dasar teologi sebagai bahan materi PAK. Alkitab bukan
hanya menuntun orang-orang percaya agar iman mereka berbuah, melainkan juga
menjadi kunci keberhasilan segaa kegiatan manusia dunia, khususnya hubungan
bermakna antara PAK dengan Teologi.Alkitab yang menjadi pedoman dan dasar
kehidupan orang-orang percaya dipahami dengan kerangka pola pikir akitabiah
yang kelak dijadikan materi teologi bagi dirinya sendiri. Materi teologi
tersebut menjadi materi pengajaran yang diakukan PAK.