Tanya Jawab Seputar PAK Dewasa


PAK Dewasa/ Tugas Personal 1-7                                                        Eka Nur Cahyani
Dr. Mulyono                                                                                                 27 Mei 2020

Materi Tugas Personal PAK Dewasa
1. Sebagai seorang Hamba Tuhan dalam sebuah gereja, materi-materi apa sajakah yang perlu dipersiapkan untuk pembinaan iman jemaat dewasa, susun dan mengapa anda memilih itu jelaskan. 
2. Apa perlunya seorang hamba Tuhan belajar PAK Dewasa, beri alasan-alasan yang mendasar berdasarkan Kitab Suci Alkitab.
3. Jelaskan apa pentingnya Hamba Tuhan mempelajari ilmu jiwa dan ilmu perkembangan manusia, jelaskan relevansinya dengan pelayanan di dalam jemaat.     
4. Bagaimanakah seharusnya Profil seorang hamba Tuhan yang menghamba dihubungkan dengan karkter yang harus dimiliki oleh seorang hamba Tuhan dalam jemaat.
5. Menurutmu apakah sebenarnya Hakekat dari PAK Dewasa itu, jelaskan 
6. Apa tujuan pokok sebagai seorang hamba Tuhan, memberi pengajaran pendidikan dan bimbingan kepada jemaat anda
7. Apa harapan anda untuk jmaat di gereja anda di masa yang akan datang sehubungan dengan pelayanan anda secara holistik.
Jawab!
   1.   Materi-materi yang perlu dipersiapkan untuk pembinaan iman jemaat dewasa adalah materi yang menyangkut bidang-bidang pertumbuhan yang menyeluruh dengan cara pemuridan, yakni:
pertumbuhan kerohanian (hubungan pribadi dengan Tuhan), pertumbuhan pengajaran (pengenalan akan Tuhan dan firman-Nya), pertumbuhan karakter (keserupaan dengan karakter Kristus), dan pertumbuhan pelayanan(panggilan dan pelayanan kepada Tuhan). Sehingga jemaat dewasa mengalami pertumbuhan dari berakar, bertumbuh, berbuah, juga melipatgandakan.
Adapun materi-materinya adalah sebagai berikut:
1.      Berakar Dalam Kristus
Sasaran:
Menjadi anggota tubuh Kristus dan membangun kebiasaan baru yang menjadi dasar pertumbuhan.
Prinsip:
Setiap orang perlu memahami berita Injil secara lengkap dan jelas, serta perlu mengertidasar-dasar bagi pertumbuhan hidupnya.
§ Doa

2.      Bertumbuh Dalam Kristus
 Sasaran:
Menjadi dewasa dalam Kristus dan mengembangkan kebiasaan yang menjaga keberlangsungan pertumbuhan.
Prinsip:
Setiap orang percaya perlu kebenaran-kebenaran Alkitab untuk mengarahkan dan menjaga mereka dalam bertumbuh seumur hidup.

3.      Berbuah Dalam Kristus
Sasaran
Mengerjakan pelayanan bagi tubuh Kristus dan Mengerjakan misi Kristus bagi dunia.
Prinsip:
Setiap orang percaya memiliki keterbebanan, talenta dan karunia, dan kepribadian yang unik untuk membangun tubuh Kristus, setiap orang percaya mempunyai suatu tugas pengutusan tertentu dalam mengemban misi Kristus dan gereja-Nya bagi dunia.



Materi-Materi yang diperlukan untuk Pak Dewasa berdasarkan diagram Kraft:

MULAI
KEBUTUHAN
PROSES
HASIL
BAGIAN 1
Satanic Captivity
(Tawanan Iblis)
Freedom  to Understand
(Kebebasan untuk memahami)
Power Encounters (Perang Kuasa, Konfrontasi kuasa)
Commitment to Jesus (Komitmen kepada Yesus)
Ignorance/Error
(Ketidaktahuan/kekeliruan)
Enough Understanding
(Pemahaman yang memadai)
Truth Encaounters
(Perang Kebenaran)
Non-Chhristian Alleagiance
(Kesetiaan non Kristen)
Challenge to commit Jesus (Tantangan untuk terikat kepada Yesus)
Alleagiance Encaounters
(Perang Kesetiaan)
BAGIAN 2
Commitment to Jesus (Komitmen kepada Yesus)
Spiritual Warfare To Provide Protection, Healing, Blessing, Deliverance
(Keselamatan rohani yang menyediakan perindungan, kesembuhan, berkat, kelepasan)
Power Encounters (Perang Kuasa)
Growing Relationship to God and His People
(Hubungan yang berkembang kepada Alah dan umatNya)
Teaching (Pengajaran)
Truth Encaounters
(Perang Kebenaran)
Challenges to greater Commitment and Obedience (tantangan untuk lebih setia dan taat)
Alleagiance Encaounters
(Perang Kesetiaan)
BAGIAN 3
Growing Relationship to God and His People
(Hubungan yang berkembang kepada Alah dan umatNya)
Authoritative Prayer (Kuasa Doa)
Power Encounters (Perang Kuasa)
Witness to those as the Beginning of stage 1 (Kesaksian kepada mereka yang berada di awal bagian 1)
Teaching (Pengajaran)
Truth Encaounters
(Perang Kebenaran)
Challenges to Commitment (Tantangan Untuk Setia)
Alleagiance Encaounters
(Perang Kesetiaan)


Penjelasan:
Kurikulum 1 (pertama), bertujuan supaya seseorang memiliki komitmen kepada Yesus. Jika seseorang berada pada tawanan ibis, ia arus dibebaskan dari cengkeraman Ibllis. Ia membutuhkan peperangan rohani atau konfrontasi kuasa kegelaan. Oleh karena itu, ia perlu bergumul dan memohon supayatuhan memberi ia kuasa supaya mampu melakukan peperangan rohani. Jika menang, komitmennya kepada Yesus akan meningkat. Namun jika tidak cukup pengenalan akan Allah, Ia membutuhkan pengenalan akan Allah. Jika seseorang tidak setia, ia perlu bertumbuh dalam kesetiaan.
Kurikulum 2 (Kedua), bertujuan agar hubungan Allah dengan umatNya bertumbuh. Bagaimana caranya?
Pertama, jika seseorang membutuhkan pemahaman mengenai keselamatan rohani yang menyediakan perlindungan, kesembuhan, berkat, dan kelepasan, ia perlu mengalami kuasa Allah bekerja dalam hidupnya. Ia perlu mengalami perlindungan, kesembuhan, dan berat Allah.
Kedua, jika seseorang membutuhkan pengajaran yang benar mengenai Firman Allah, ia perlu bertumbuh daam firman Allah. Ha ini bertujuan memupuk hubungannya dengan Allah.
Ketiga, Jika seseorang mengaami percobaa, ia bergantung pada kesetiaan Allah; mungkin ia perlu mengalami bagaimana kesetiaan Allah ditunjukkan dalam peperangan melawan Ibis.
Kurikulum 3 (ketiga), bertujuan agar seseorang dapat memulai bersaksi kepada orang lain. Bagaimana caranya? Jika seseorang membutuhkan kuasa doa dalam peayanan kesaksian, ia perlu mengalami kuasa Alah dalam pelayanannya.

2. Hamba Tuhan perlu belajar PAK selain dari persiapkan untuk pembinaan iman jemaat dewasa. Allah telah memberikan jabatan pengkhotbah dan pengajar kepada gereja. Gereja dan jabatan tidak dapat dipisahkan. Jabatan hamba Tuhan (pendeta) merupakan suatu pangkat dalam hubungan organisasi gereja (kedudukan resmi). Akhirnya pekerjaan hamba Tuhan merupakan fungsi atau memiliki tugas tertentu. Hamba Tuhanlah yang memberitakan dan menerangkan iman Kristus kepada anggota jemaat. Ia wajib memberikan teladan tentang sikap hidup dan tingkah laku Kristen. Hamba Tuhan memiliki fungsi yang sangat penting daam masyarakat umum karena dalam pergaulan hidup, ia mewakili agama dan asas-asas kekristenan. Adapun peranan hamba Tuhan terhadap Pak adalah  mengemudikan dan menggiatkan pendidikan agama dengan penuh semangat serta harus menja di seorang guru yang cakap. Hal ini berarti hamba tuhan harus dapat menguraikan perihal pendidikan kebenaran Tuhan dengan jelas dan menarik.

3. Psikologi dan PAK sangat berkaitan erat sebab psikologi adalah ilmu yang menyelidiki dan mempelajari tingkah laku atau aktivitas sebagai manifestasi hidup kejiwaan. Oleh karena jiwa tidak daat dilihat, hal yang dapat dilihat atau diobservasi adaah tingkah laku atau aktivitas yang merupakan manifestasi kehidupan itu sendiri. Pola hubungan itu terdapat dalam teori belajar dan teori perkembangan. Hamba Tuhan perlu dan mungkin diwajibkan untuk mempelajari ilmu jiwa dan ilmu perkembangan manusia sebab ini mencakup motivasi dan kebutuhan manusia yang meliputi (1) kebutuhan yang paling mendasar adalah spiritualitas atau keselamatan (2) Fisiologi (3) Rasa aman (4) Rasa cinta (5) Penghargaan (6) Aktualisasi diri (7) Mengetahui dan mengerti (8) minat. Tujuan psikologi PAK adalah menemukan fakta, prinsip, dan generalisasi tentang orang atau manusia yang akan membawa kita kepada pemahaman pengalaman manusia secara keseluruhan yang lebih baik karenanya hamba Tuhan tersebut dapat membimbing setiap pribadi ke dalam keputusan untuk hidup sebagai orang Kristen.

4. Profil seorang hamba Tuhan yang menghamba dihubungkan dengan karkter yang harus dimiliki oleh seorang hamba Tuhan dalam jemaat adalah wajib memberikan teladantentang sikap hidupnyadan tingkah laku Kristen. Seorang hamba Tuhan menjadi pusat kehidupan dan keaktifan jemaat. Ia tampi dan berperan dpenting dalam gerak-gerik jemaat. Hamba Tuhanlah yang membertakan dan menerangkan iman Kristen kepada anggota jemaat. Hamba Tuhan mewakili jemaatnya dan bertanggung jawab atas mereka sebab peranan hamba Tuhan terhadap PAK adalah mengemudikan dan menggiatkan pendidikan agama dengan penuh semangat serta harus menjadi seorang guru yang cakap, menjadi pengajar bagi parapengajar jemaat yang lain.

5. Hakekat dari PAK Dewasa keseluruhan proses pendidikan yang diorganisasikan; apapun isi, tingkatan, dan metode, baik formal mapun tidak, yang melanjutkan atau menggntikan pendidikan semua di sekolah, akademi, dan universitas serta latihan kerja, yang membuat orang yang dianggap dewasa oleh masyarakat mengembangkan kemampuannya, memperkaya pengetahuannya, meningkatkan kualifikasi teknis atau profesional, dan mengakibatkan perubahan pada sikap dan perilakunya dalam perspektif rangkap pengembangan pribadi secara utuh dan partisipasi dalam pengembangan sosial, ekonomi, dan budaya yang seimbang dan bebas. Pendidikan orang dewasa (andragory) dilakukan dalam bentuk pengarahan diri untuk bertanya dan mencari jawaban.

6. Tujuan pokok sebagai seorang hamba Tuhan, memberi pengajaran pendidikan dan bimbingan kepada jemaat adalah memberitakan dan menerangkan iman Kristen kepada anggota jemaat yakni pengenalan dan pertumbuhan spiritualitas Kristen yang menuju keselamatan.

7. Harapan untuk jemaat di gereja di masa yang akan datang sehubungan dengan pelayanan secara holistik adalah sebuah pemuridan utusan misi di sebuah gereja lokal untuk mengajarkan jemaat dalam Penjangkauan & Penginjilan, Pembinaan & Pemerlengkapan, Pengutusan & Pelipatgandaan.







Jangan Takut!! (Renungan)


Don’t Worry
Nats: Luk 8:22-25


Seorang siswi Sekolah Menengah Atas berkonsultasi dengan gurunya mengenai rencananya melanjutkan kuliah di luar pulau. Ia begitu takut dan ragu untuk melangkah serta  jauh dari keluarga. Gurunya berkata, “Coba kamu pandang pagar yang membatasi bangunan yang ada di sebelah sana! ”Siswi tersebut memandang pagar.  Lanjut sang guru, “kira-kira apakah kamu tahu bahwa ada pemandangan indah di balik tembok itu?”. Siswi tersebut menjawab bahwa ia tidak tahu karena ia belum pernah mencoba pergi ke sana. Sang guru menjawab, “Jika kamu belum pernah mencoba berani melangkah, kamu tidak akan tahu betapa indahnya pemandangan di balik tembok tersebut. Nah, begitu pula dengan rencana kuliahmu.

Tuhan tidak ingin murid-murid-Nya hanya cukup melihat hal-hal spektakuler yang dialami orang lain. Murid-murid perlu melangkah maju dan mengalami sendiri hal-hal yang spektakuler tersebut. Tuhan mengajak mereka pergi ke seberang danau, tempat yang mungkin dirasa kurang aman dan harus naik perahu.  Apakah Yesus tidak tahu bahwa akan terjadi badai? Tentu IA tahu, tetapi Tuhan ingin mengajak mereka lebih jauh, meninggalkan “zona nyaman” dan mengalami sendiri (bukan sekadar menyaksikan) kuasa Yesus. Ketika mereka berani melangkah dan pindah ke tempat lain, mereka mengalami banyak hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka takjub ketika Yesus menenangkan badai yang menyerang mereka. Bahkan setelah itu, masih banyak lagi peristiwa luar biasa yang dapat mereka saksikan di tempat lain.

Terkadang kita dihantui rasa takut untuk melangkah maju. Namun, kita harus siap dengan segala tantangan yang ada di depan. Sikap dan respon kita adalah yang terpenting. Jangan takut ketika Tuhan mengajak kita berpindah dari “zona nyaman” untuk melangkah maju. Percayalah bahwa Tuhan turut bekerja di balik semua skenario kehidupan orang-orang yang mengasihi Dia. Jangan kekhawatiran membatasi kuasa Tuhan. Terobos penghalang yang membatasi pikiran kita dan terus melangkah maju, dalam pelayanan, keluarga, karier, termasuk menggapai impian-impian kita. Percayalah bahwa Tuhan akan menyertai dan membuat hidup kita berhasil. Kejarlah impianmu…!


“MUSUH yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut & bimbang, TEMAN yang paling setia hanyalah keberanian & keyakinan yg teguh”

Renungan


WE Life: Synergy
Nats: Mat 11:28-30

"Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu”

Kisah satu 1 juta dollar diraih oleh seorang Katolik yang saleh dan pekerja keras yaitu Merry Riana adalah suatu kisah hidup yang menarik dimana ia berjuang untuk hidup dan mematahkan segala ketakutannya ditengah kerusuhan Krisis Moneter 1998. Ia harus berhutang kepada kampus agar ia bisa kuliah, dan bekerja 24 jam dalam sehari untuk hidup seorang diri tanpa keluarganya di negeri Singapura yang bukan negeri asalnya. Karena itu Merry Riana seringkali disebut sebagai “a fighter” sebab ia begitu tangguh dalam menghadapi setiap masalah.

Kisah Merry Riana ini mengingatkan kita bahwa kita hidup haruslah bekerjasama dengan Allah.
Inilah yang disebut dengan Synergy. Kata Synergy berasal dari bahasa Yunani: syn, "dengan" dan ergon, "bekerja." Kita bekerja sama: Allah bekerja sama dengan kita. Inilah yang dikataan Yesus dalam Matius 11:28 ini yakni untuk saling berbagi beban. Yesus mengajak kita untuk memikul kuk-Nya sehingga Yesus dan kita bisa berjalan bersama dalam satu kuk yg sama, menolong kita mengangkat beban berat hidup ini.

Kristus yang telah mengetuk dan kita bisa meresponi dengan membuka pintu atau tetap menutupnya. Yesus tidak pernah memaksa kita membuka pintu namun Dia akan menunggu kita dengan kehendak bebas kita membuka pintu membiarkan Dia masuk dan bersinergi dengan-Nya. Sebab sesungguhnya kita tidak bisa hidup tanpa Tuhan, dan Tuhan tanpa kita, Ia tidak mau. Tuhan ingin kita bekerjasama denganNya. Amin! (uqe)


PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM ALKITAB & DUNIA PENDIDIKAN MASA KINI


RANGKUMAN BUKU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM ALKITAB & DUNIA PENDIDIKAN MASA KINI
(Harianto GP, Pendidikan Agama Kristen Dalam Alkitab & Dunia Pendidikan Masa Kini: Yogyakarta: ANDI, 2012. Tebal buku 5 cm. iv+243 halaman.)

Buku ini membahas mengenai dunia pendidikan agama Kristen secara lengkap, mulai dari pendidikan Agama dalam PL, dalam bentuk ajaran Tuhan kpd manusia, dan pola pengajaran para teladan iman kepada bangsa Israel maupun bangsa lain. Buku ini juga membahas pola pengajaran agama Kristen dalam PB, yaitu cara Yesus mengajar pada murid-Nya, dilanjutkan pola pengajaran para murid Yesus. Tidak hanya itu, buku ini juga membahas aplikasi pengajaran tersebut dalam dunia PAK masa kini. Secara lengkap buku ini membahas adalah: (1)- Dasar-dasar Pendidikan Agama Kristen (PAK). (2)  Implementasi pendidikan agama Kristen: dalam keluarga, pribadi jemaat, orang dewasa, masyarakat majemuk, dan pelayanan akademik (3) Pendidikan Agama Kristen dalam berbagai hubungan: dalam psikologi, hubungan konstruksi teori belajar, dalam sosiologi, dan dalam theologi.
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam dunia Pendidikan dikenal istilah “pedeagogi” yang berarti “Pendidikan”. Dengan demikian, istilah “pedagogi” berarti ilmu Pendidikan. Pedadgogi (dalam Bahasa Indonesia) atau imu Pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang menyelediki, dan merenungkan tentang gejala-gejala mendidik. Menurutt Johnn Calvin (1509-166), PAK adalah Pendidikan yang bertujuan mendidik putra-putri gereja agar:
·         Teribat dalam penelaahan ALkitab secara cerdas sesuai dengan bimbingann Roh kudus.
·         Turut ambi bagian dalam kebaktian dan memahami keesaan gereja.
·         Diperlengkapi untuk memilih cara-cara menjelaskan pengabdian diri kepada Allah bapa dan Yesus kristus dalam pekerjaan sehari-hari serta hidup bertanggung jawab di bawah kedaulatan Allah demi kemuliaanNya sebagai lambang ucapan syukur mereka yang dipilih daam Yesus Kristus.
Tujuan PAK
Secarapengertian, tujuan PAK adalah membangun Kerajaan Allah (PL); Membangun kerajaan Allah dalam pemberitaan Tuhan yesus (PB); Membangun kerajaan Allah dalam teologi-teologi kontemporer. Secara iman Krsten, tujuan pendidikan agama Kristen adalah iman sebagai kepercayaan; ima sebagai keyakinan; dan iman sebagai tindakan.
Manfaat PAK
PAK memiliki beberapa manffaat:
1.      Dengan adanya PAK, gereja dapat menyampaikan Injil kepada anak-anak dan pemuda-pemuda yang sulit dikumpulkan dalam PAK yang diadakan gereja seperti dalam sekoah minggu atau katekisasi.
2.      Anak-anak yang menerima Pak di sekolah akan merasa bahwa pendidikan umum dan agama bukanlah dua hal yang tidak berhubungan, melainkan sebaliknya, harus berjalan bersama-sama. PAK memiliki tempatnya dalam lingkungan pendidikan umum.
3.      Apalagi jika gereja tidak mampu membiayai pekerjaan sekolah minggu dan sekolah Kristen secara besar-besaran. PAK di sejumlah sekolah negeri akan banyak menolong gereja yang keuangannya lemah.
4.      Dengan masuknya pengajaran agama dalam rencana pelajaran umum, dengan sendirinya agama itu muai menempatkan dirinya sebaga bagian mutlak dari kebudayaan segenap rakyat.

Dasar Teologi PAK
Dasar-dasar teologis dalam PAK adalah (1)Tugas PAK, yaitu mengajar. (2) Proses PAK, yaitu memuridkan. (3) Tujuan PAK yaitu mendewasakan murid. (4) Subjek PAK, yaitu Gereja, keluarga, dan sekolah.
Bentuk-Bentuk Pendidikan
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Jenjang pendidikan dibagi menjadi beberapa kategori yaitu:
Pertama, Pendidikan Aak Usia dini (PAUD). Mengacu pada Undangundang Nomor 20 tahun 2003, Pasa 1 Butir 14 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak usia Dini (PAUD) adalah upaya pembinaan bagi anak sejak lahir sampai berusia enam tahun dengan memberikan rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak siap memasuki pendidikan lebih lanjut.
Kedua, Pendidikan dasar, yaituu jenjangpendidikan awal selama sembilan tahun pertama yang melandasi jenjang pendidikan menengah.
Ketiga, Pendidikan Menengah, yaitu jenjang lanjutan Pendidikan Dasar, yang harus dilaksanakan minimal 9 tahun.
Keempat, Pendidikan Tinggi, yaitu jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan perguruan tinggi.
Jalur Pendidikan
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peseerta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang meiputi:
1.      Pendidikan Formal, yaitu pendidikan yang diselenggarakan di sekoahsekolah pada umumnya.
2.      Pendidikan non-formal, yang meliputi pendidikan dasar dan lanjutan.
3.      Pendidikan Informal, yaitu jaur pendidikan keluarga dan ingkungan yang meliputi kegiatan belajar secara mandiri.
Jenis Pendidikan
Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pada pendidikan sebagai berikut:
1.      Pendidikan umum, yaitu pendidikan dasar dan menenga dengan mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan peserta didik untuk melanjutkan prndidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
2.      Pendidikan Kejuruan, yaitu pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik, terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
3.      Pendidikan akademik, yaitu pendidikan tinggi program sarjana dan pasca sarjana yang terutama diarahkan pada penguasaan disipin imu pengetahuan tertentu.
4.      Pendidikan profesi, yaitu pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik memasuki profesi tertentu atau menjadi seorang profesional.
5.      Pendidiakan Vokasional, ini merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu secara maksimal dalam jenjang dioma 4 yang setara dengan program sarjana (strata 1)
6.      Pendidikan Keagamaan, yang merupakan pendidikan dar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan dan pengalaman ajaran agama, dan atau menjadi ahli ilmu agama.
7.      Pendidikan Khusus, yaitu pelanggaran pendidikan yang diselenggarakan secarainsklusif atauu berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk sekolah luar biasa atau SLB) bagi peserta didik yang memiliki kelainan atau kecerdasan luar biasa.

BAB 2
DASAR-DASAR PAK
PAK dalam Alkitab merupakan dasar alkitabiah yang perlu dijabarkan dan dikembangkan menjadi pusat proses Pendidikan. Alkitab menjadi visi, niai, dalam proses pembelajaran di mana proses itu bisa berjalan dengan baik bia unsur-unsur yang terkait bisa mendukung. Unsur-unsur tersebut menyangkut Pendidikan, anak didik, kurikulum, tujuan, dan metode. Dalam proses pembelajaran, unsur pokoknya meliputi pendidik, anak didik, dan Kurikulum. Namun unsur-unsur lain seperti: tujuan, metode, media, ingkungan, sarana, prasarana, serta manajemen jugamempengaruhi proses pembelajaran. Tidak semua unsur tersebut diuraikan, tetapi hanya lima pokok komponen yang bisa dianalisa dan dievaluasi sebagai Langkah pengembangan dalam meningkatkan proses pembelajaran Pendidikan Kristen yang lebih baik. Beberapa komponen akan dibahas lebih rinci, yaitu:

Pendidik
Pendidik adalah orang yang mengajar. Menurut Witherington, mengajar bukan hanya menuangkan materi pelajaran ke dalam pikiran atau menyampaikan  kebudayaan bangsa kepada anak-anak. “Teaching is primary and always the stimulation of the learning” (Pendidikan adalah hal utama dan selalu menjadi pendorong dalam pembelajaran).  Jadi murid yang yangsudah mendapat  dorongan dari guru tidak akan berhenti belajar, tetapi terus menyelediki dan terus memperdalam pengetahuannya. Selanjutnya, H.G Wells berendapat bahwa mengajar, yang menjadi tugas guru adalah the greatest of human test (ujian manusia yang paling terbesar). Memang mengajar yang efektif sangatlah kompleks dan tergantung pada integrasiberbagai factor. Untuk mengetahui syarat-syarat mengajar yang baik, sejumlah tentang berbagai sifat guru dan Teknik mengajar diadakan.

Anak Didik
Dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Setiap guru perlu memiliki pemahaman komprehensif tentang peserta didik. Hal ini sangat penting mengingat pelaku proses belajar adalah peserta didik itu sendiri. Materi pengajaran yang baik mendorongterjadinya proses pembelajaran. Meskipun demikian, guru harus memahami bahwa kemauan setiap anak didik untuk melakukan pembeajaran berbeda-beda. Menurut B. S. Sijabat, pemahaman utama mengenai peserta didik yang perlu dimiliki dan terus ditingkatkan guru adalah tentang kedudukan anak sebagai makhuk reigius. Dengan demikian, guru dalam perspektif Pendidikan Kristen harus yakin bahwa peserta didik bukan saja makhluk biologis, psikologis, sosiologis, dan kulkutal, melainkan juga terutama sebagai makhluk religious. Ini sesuai dengan penjelasan Alkitab bahwa mannuia diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Allah.
Sebagai manusia, guru dan peserta didik merupakan pribadi seutuhnya. Dengan kata lain, guru sekaligus peserta didik memiliki dimensi lahiriah (fisik) dan dimensi batiniah. Dimensi batiniah meliputi aspek jiwa, mental, dan roh. Seua unsur tersebut saling berkaitan dalam aktivitas sehari-hari khususnya dalam proses belajar.

Kurikulum
Kurikulum sebagai alat transmisi kebudayaan, transaksi dengan masyarakat, atauu transformasi pribadi peserta didik. Kurikuum dalam diandang sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan intelektual anak, khususnya, kemampuan berpikir agar ia dapat memecahkan masalah yang sedang ia hadapi. Dalam ha ini dapat dinyatakan bahwa kurikulum merupakan alat seperangkat program Pendidikan yang berisi alat, tujuan, materi, serta berbagai ketentuan pendidik dalam proses pembelajaran sehingga anak didik akan memahami dan mengaktuisasikan pengetahuan tertentu.
Tujuan
Tujuan Pendidikan terkandung unsur individu dan masyarakat. Individu hidup dalam masyarakat, sedangkan masyrakat terdiri dari indiidu—idividu. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Dalam menentukan tujuan pembelajarankita harus melihat kebutuhan baik peserta didik yyang belajar maupun masyarakat yang menggunakan produk peserta didik. Menurut Thomson yang pendapatnya dikutin Withringtn, tujuan pembelajran terdiri dari tujuan umum, tujuan khusu, tujuan guru, dan tujuan peserta didik. Adapun tujuan khusus pembelajaran dalam Pendidikan Kristen adalah agar peserta didik mengena, mengerti, dan menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi.

Metode
Metode merupakan cara memperjelas materi yang disampaikan. Satu hal yang tidak boeh diabaikan adalah bahwa metode tidak boleh menjadi hal utama dengan mengabaikan materi pengajaran. Apalagi dalam Pendidikan Kristen, materi yang harus disampaikan adaah firman Allah. Metode pengajaran yang digunakan seharusnya membuat firman Allah dapat dipahami dan dimengerti, bahkan dterapkan oleh peserta didik. Ada beeberapa metode yang digunakan antara ain: ceramah, tanya jawab, diskusi, diaog, demostrasi, khutbah, ekperimen, eragaan, simullasi, permainan, dramatisasi, dan metode lainnya.

PAK DALAM PERJANJIAN LAMA
Sebagai penyelidikan terhadap Alkitab, Kitab Perjanjian Lama menjelaskan secara khusus periha komponen pembelajaran. Ha yang terkait dengan komponen pembelajaran adalah pendidik, yaitu para pemimpin Israel yang turut berperan dalam Pendidikan; peserta didik yaitu umat Israel yang menerima Pendidikan; kurikulum, yaitu materi atau isi ndidikan yang mencakup ketetapan dan peraturan (Ul 6:1) atau taurat Tuhan. Sedangkan komponen pembelajaran yang lain adalah tujuan dan metode.

Tinjauan Perjanjian Lama terhadap Berbagai Komponen Proses Pembelajaran:

Allah Sebagai Pengajar
Pengajar dalam Perjanjian Lama sangatlah kompleks, artinya orang yang berperan langsung sangatlah berbeda. Dalam Perjanjian Lama, pribadi yang termasuk pengajar adalah Allah sendiri, para nabi, hakim, dan pemimpin lainnya. Sebagai sumber dasar dan prinsip kehidupan kristiani, Alkitab menjelaskan bahwa daam membimbing manusia untuk lebih mengenal Dia, Allah telah berperan sebagai pendidik. Sebagai pendidik, Dia aktif memberitahukan kebenaran. Kebenaran itu adalah pribadiNya, FirmanNya, bahkan perbuatanNya. Dia telah dan sedang berkomunikasi kepada manusia dengan berbagai cara dalam sepanjang sejarah. Adapun pengajaran Allah dalam sepanjang sejarah manusia dapat ditelusuri sebagai berikut:
1.      Allah mengajar Adam dan Hawa di Taman Eden (Kej 1-2)
2.      Allah mengajar generasi berikutnya, Kain dan Habel, srta keturunan Adam lainnya (kej 5:22-24)
3.      Allah mengajar Nuh beserta keluarganya sekalipun ada tantangan dan kejahatan manusia yang parah. Sebagai akibatnya, akhirnya manusia dimusnahkan dengan air bah (Kej 6-8). Alu Aah memberikan Pendidikan dan perjanjian baru bagi Nuh dan keturunannya (kej 9:1-17). Allah mengajar generasi berikutnya sesudah nuh sekalipun akhirnya mereka memberontak, dengan klimaksnya mendirikan Menara Babel (Kej11:4)
4.      Allah mengajar Abraham (kej 12)
5.      Allah mengajar umat Israel sejak di mesir dan dalam perjalanan menuju Kanaan, dengan memilih dan mempersiapkan pemimpin dan pendidik yaitu Musa,harun, Miriam,yosua, dan kaleb.
6.      Allah mengangkat para hakim dan imam sebagai pendidik umat.
7.      Alah mengajar umatNya melalui para nabi untuk menyamaian kehendakNya.
Seluruh taurat dituis sebagai Pendidikan dasar yang diperlukan umat Allah. Dalam kitb Ulangan seluruh Pendidikan yang disampaikan Allah kepada Musa diulangi secara singkatdan menyampaikan Kembali pada umat Israel sebelum mereka masuk Tanah Kanaan.

Para Nabi Sebagai Pengajar
Seseorang dapat menjadi nabi melalui panggian Allah, tanpa membedakan suku. Ada orang yang mempunyai panggian jelas untuk melaksanakan tugas sepanjang hidupnya, seperti Elisa, Yesaya, Yehezkie, Yeremia. Namun ada pula nabi yang mungkin hanya sesekali bertugas. Seorang imam juga dapat menjadi seorang nabi, misalnya Yehezkiel dan Yesaya. Ada juga nabi yang menjadi seorang raja, seperti Daud yang dipakai Tuhan untuk menyampaikan FirmanNya yang terdapat dalam kitab Mazmur.kuasa nabi bergantung pada hubungannya dengan Allah. Nabi adalah “suara Allah”. Orang yang menghargai Tuhan akan menghargai nabi tersebut.
Lima pengajar yang menjadi bagian penting dalam staf sinagoge dan yang mengklasifikasikan kewajiban guru adalah:
1.      Ahli Taurat, yaitu orang yang mempelajari Taurat Musa setiap harinya dan mengajarkannya kepada rakyat umum. Mereka dianggap sebagai utusan Allah.
2.      Rabi, yaitu para mahagurutermasyur, yang dipuji sebagai orang-orang alim yang sempurna.
3.      Orang bijaksana, sage teaching or preaching by the sages was prohibited, as was recitation of the shema, which asked for the restoration of the nation and the coming of Messiah who had already come.
4.      Para Imam, yaitu the levites has sung their Temples hymns in Hebrew.
5.      Kaum Pria Dewasa: Men read the Torah publicly and prayed, without intercessorysacriface, directly to God.

Pandangan Alkitab terhadap Metode dan Pendekatan Pengajaran
Teknik-teknik Pendidikan dalam kitab Pentateukh adalah sebagai berikut:
1.      Teknik “Panggilan”, dimana tuhan memuai proses Pendidikan dengan panggilanNya dan manusia merespons panggian tersebut.
2.      Teknik pembentukan karakter yang dimuai dengansikap percaya dan taatpada panggian Tuhan.
3.      Teknik “komunikasi” di mana pendidik (nabi) sebagai penyambung lidah Allah daam menyampaikan pesan-pesan Allah kepada anak didik.
4.      Teknik perubahan sikap hidup, dimana Allah memisahkan umat pilihanNya yang percaya dan taat kepadaNya dalam proses Pendidikan sehingga mereka bisa menjadi teadan hidup bagi bangsa-bangsa lain.
5.      Teknik “proses belajar mengajar” yang dilakukan dari generasi ke generasi sepanjang hidup manusia.
6.      Teknik Ruang, dimana temat dan sarana Pendidikan tdak hanya diakukan dirumah, tetapi juga dimana saja orang Ibrani berada.

Pola Pendidikan Kristen dalam Perjanjian Lama
Pola dasar Pendidikan Kristen dalam perjanjian ama meliputi:
1.      Pelajaran yang disampaikan  adalah firman Allah
2.      Sumber pengajarannya adalahh Allah.
3.      Pengajar yang ditentukan Alah adalah orang-orang yang dipanggil, dan disediakan Allah untuk tugas-tugasnya.
4.      Pelajar adalah semua umat Allah dari yang paing tua sampai anak keci.
5.      Tempat yang digunakan adalah rumah umat atau masing-masing kelompok dimana mereka dapat berkumpul.
6.      Waktu mengajar adalah saat mereka dikumpulkan. Sedangkan untuk anak-anak para pengajar harus menggunakan setiap kesempatan.
7.      Cara mengajar dilakukan dengan mengumpukan para peserta didik dan saat mereka melakukan segaa perintah itu secara tidak sengaja.
8.      Pelajaran disampaikan melalui kata-kata dan teladan hidup setiap waktu.
9.      Pelajaran disamaikan kepada umat dann mereka harus melakukan serta mengajarkannya kepada anak-anak mereka.
PAK dalam Perjanjian Baru
Pendidikan agama dalam Perjanjian Baruu tidak terlepas dari Pendidikan agama daam Perjanjian Lama. Tema pokok pengajaran agama dalam perjanjian lama dan Perjanjian Baru adalahh karya penyelamatann Allah bagii manusia. Dalam perjanjian Baru, ha ini dinyatakan dalam pribadi Krstus dan Juruselamat.

Metode pengajaran
Selama pelayananNya di dunia, Tuhan Yesus memberikan teladan dalam pengajaranNya untuk membangun kontak dengan para pendengar, terutama muridnya. Metode-metode tersebut adalah:
1.      Menarik perhatian dengan pandangan mata (Mrk 4:3; Luk 18:17; yoh 3:3-5)
2.      Menggunakan berbagai pertanyaan dengan menegur “dari manakah” (Mat 21:25-27); meyakinkan “Apakah engkau tidak pernah membaca” (Mrk 2:25)
3.      Menggunakan ilustrasi dan cerita untuk memuncukan perhatian untuk menjelaskan suatu rinsipatau ajaran (Luk 10:30-35)
4.      Enggunakan ceramah dan khotbah
5.      Menggunakan benda atau objek, misalnya anak keci untuk mengajar Kerendahan hati (Mat 18:1-6), pohon yang kering untuk mengajar perlunya iman; uang koin untuk mengajar ketaatan kepada pemerintah.

Tuhan Yesus Sebagai Pengajar PAK
Pendidikan agama daam perjanjian Baru mengaami revolusi besar dengan munculnya pengajaran Kristus. Yesus adalah gur Agung yang pengajaranNya begitu luar biasa. Tanpa dimintapun, banyak orang selalu berbondong-bondong mengikuti kemana Dia pergi. Hal ini membuktikan bahwa Yesus menggunakan metode yang menarik sehingga banyak orang selalu mengikuti Dia dan takjub akan pengajaranNya. KeahlianNya sebagai guru umumnya diperhatikan dan dipuji rakyat yahudi sehingga mereka dengan sendirinyamenyebut Dia “Rabi”. Tentu ini adalah gelar kehormatan yang menyatakan betapa Dia disegani dan dikagumi orang sebangsanya sebagai pengajar yang mahir dalam segala ilmu ketuhanan.
Adapun dalam usaha menyampaikan berita dan pesan mengenai kasih Allah, Yesus menggunakan cara yang berbeda anta rain:
1.      Metode bercerita, tuhan yesus sangat pandai menggunaan perumpamaan dan kata-kata kiasan untuk menjeaskan pengajaranNya mengenai kerajaan surge dan banyak ha lain.
2.      Metode percakapan, pengajaran Yesus tidak hanya ditujukan bagi orang-orang yang mengikuti Dia, tetapi juga utuk orang-orang Farisi yang tidak percaya kepadaNya, dan orang Saduki. Bahkan Dia rela mendekati orang-orang berdosa yang dipandang hina oleh masyarakat sekitar.
3.      Metode pengalaman langsung, yaitu mengajarkan dengan melakukannya langsung. Yesus tidak hanya mengajar dengan kata-kata, tetapi juga dengan seuruh hidupnya, bahkan dengan sengsara dan kematiannya.
4.      Metode penelaahan Alkitab, pengajaran Yesus bukan meniadakan hhukum taurat atau kitab para nabi, meainkan menggenainya. Hal ini dibuktikan dengan perkataanNya dalam beberapa pengajaranNya.
5.      Metode demonstrasi, yesus melakukan banyak kesembuhan diberbagai tempat supaya orang-orang yang melihat menjadi percaya akan kuasa Allah dan akhirnya mau bertobat dari segaa dosa mereka.
6.       Metode ceramah, metode ini bersifat satu arah seperti Ketika Yesus berkhotbat di bukittentang ucapan Bahagia.
7.      Metode pemuridan, dengan metode ini, penyebaran ajaran yang disampaikan Yesus akan lebih cepat. Yesus memilih murid-murid untuk membantu dia dalam pelayanNya sehinga berita tentang Kerajaan Allah cepat tersebar. Para murid Tuhan Yesus pun pada akhirnya memiliki murid. Mereka mempunya tugas yang sama, yaitu memuridkan orang lain.
8.      Metode kunjungan Lapangan, Yesus menggunakan metode ini untuk melatih muridnya melakukan hal yang teah Dia ajarkan.

Perintah Yesus untuk mengajar merupakan dasar Pendidikan daam Perjanjian Baru. Aktivitas mengajar yang dilakukan para rasu menjadi bukti bahwa memberitakan Kerajaan Allah melalui prosedur Pendidikan adalah hal penting dan esensia dalam Perjanjian Baru. Jika seorang ingin menjadi benar menurut kebenaran akitab, ia harus mengajar seperti yesus, para rasu, dann para penerus mereka dalam Gereja Tuhan. Pelayanan mengajar bukan hanya usaha sambilan, melainkan kegiatan pokok yang dilakukan umat Allah. Sebagaimana Gereja beribadah dan bersaksi sebagai kegatan yang mutlak, demikian pula dengan mengajar. Kita harus melakukannya dengan Hasrat yang tidak pernah padam.

BAB 3
PENERAPAN PAK
Penerapan PAK bagi umat Kristen adalah:
1.      Pengasuhan diberikan sejak daam kandungan sampai akhir hayat agar bertumbuh dalam iman dan pengenalannya kepada Yesus Kristus.
2.      Imperatif (unsur keharusan) untuk mendidik atau membesarkan anak.
3.      Mendasarkan pengajaran atau pengasuhan pada kitab suci atau firman Tuhan.
4.      Pendidikan Kristiani bersifat terus-menerus (long life education)
5.      PAK merupakan bimbingan dan pengajaran mendasar manusia sejak dulu hingga sekarang yang berfungsi membangun iman kepercayaan dan pengenalan lebih mendalam akan sang pencipta.
6.      PAK dapat menjawab pertanyaan mendasar manusia yang tidak bisa dijawab ilmu pengetahuan dan teknologi yakni melalu ajaran firman Tuhan.
7.      PAK merupakan sarana mendidik yang juga dianggap sebagai tugas rutin untuk mengulang, mempertahankan dan meneruskan ajaran gereja.

Berbagai Peran Keluarga serta Gereja dalam PAK

Peranan Keluarga
Orang tua sebagai mediator utama harus bisa menjadi tempat yang aman dan mampu memenuhi kebutuhan anak sehingga keuarga dapat terhidupkan dan menjadi keluarga yang terpenuhi sehingga anak pun mampu menerima dengan baik PAK dari orang tua. Keluarga memiliki bentuk peranan yaitu (1) membangun persekutuan keluarga. (2) Meayani kehidupan. (3) Mendidik anak daam didikan Kristen melalui nasehat dan teguran yang alkitabiah.
Orangtua sebagai objek dalam PAK harus meluangkan ebih banyak waku dalam keluarga karena kegiatan PAK sekolah dan gereja belum tentu memuaskan jika ditinjau dari kesadaran pendidikan. Dalam ha ini, ayah dan ibu berperan aktif dalam perkembangan rohani anak. Mereka sadar bahwa tanggung jawab mereka yang utama dan paling mendasar adalah mengajarkan untuk mengutamakan Allah. PAK sebagai usaha pendidikan menaruh perhatian pada masalah embentukan identitas pribadi, tentu saja identitas pribadii Kristen.
            Peranan Gereja
            Dalam konsep Gereja sebagai tubuh Kristus, pendidikan yang memungkinkan pertumbuhan anggota jemaat secara pribadi dan kelompok perlu diadakan. Para pakar teoogi berpendapat bahwa tugas-tugas gereja terangkum dalam hal yang dikenal dengan Thidharma Tugas Gereja, Yaitu persekutuan (koinonia),kesaksian (marturia), dan pelayanan (diakonia). Gereja okal berperan penting dalam mengajarkan PAK. Gembala sidang gereja Lokal bertangungg jawab mendewasakan jemaat. Gereja merupakan agen uatama dalam mengajarkan PAK. Pengajaran PAK dapat diprogram melalui kebaktian umum, sekolah minggu, bible study, dan berbagai persekutuan seperti persekutuan kaum muda, kaum wanita, atau kaum pria.
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM KELUARGA DAN JEMAAT

Keluarga
Keluarga Kristen adalah pemberian Tuhan yang tidak ternilai. Keluarga Kristenlah yang berperan paling penting daam PAK, bahkan ebih penting daripada segala jalan lain yang digunakan gereja untuk pendidikan itu. Keluarga mempunyai tempat mutlak dalam sejarah suci. Di seluruh isi Alkitab, kita menyaksikan pentingnya keluarga yang dipakai Tuhan sebagai saluran dan jalan keselamatan yang dirancang Tuhan bagi umat manusia. Agama sangat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu upaya mewujudkan yang bermakna, damai, dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama sangat penting bagi kehidupan niscaya yang ditempuh melalui pendidikan, baik dilingkunngan keluarga, satuan pendidikan formal, penyelenggara pendidikan kesetaraan, maupun masyarakat. Fungsi orantua dalam penerapan PAK dalam keluarga adalah berkaitan dengan keluarga sebagai laboratorium kerja rohani yang mencapai target:
1.      Hubungan anakk dengan Allah secara pribadi
2.      Sifat saleh: ketaatan, kemurahan hati, kemurnian, kekudusan, kerendahann hati, dll.
3.      Kepribadian yang sehat: kebahagiaan batiniah yang berdasarkan pada kepercayaan diri sendiri dan orang lain.
4.      Kemampuan hidup yang efektif dengan orang lain dalam kelompoknya: keterbukaan, menunjukkan kesetiaan, pengertian, dan pengampunan.
5.      Kemampuan berpikir kritis, terutama daam menetapkan dam mempertahankan tolak ukur serta nilai yang baik.
 Jemaat
Pendidikan gereja yang berkaitan dengan pembangunan masyarakat adalah menoong setiap anggota gereja memahami kewajiban mereka dalam  masyarakat. Dengan demikian,, gereja peru berteoogi secara penuh, dan mengajarkannya karena Tuhan memberikan kewajiban kepada gereja untuk mengabarkan dan mengajarkan semua yang dianggap penting dalam Alkitab. Jemaat Kristen di dunia merupakan miniatur keluarga Alah dalam kekekalan. Oeh karena itu, keberhasilan seseorang membangun jemaat kristen yang benar, pada saat bersamaan,, merupakan kesaksian akan jemaat Allah. Sebaliknya jika ia gagal membangun jemaat, sebagai anak-anak Allah, ia juga gagal dalam menunjukan keindahan jemaat Allah. Jadi tugas pendidikan merupakan mandat Tuhan Yesus, bukan hanya kepada para muridnya secara individual, melainkan juga persekutuan bersama orang percaya yang disebut gereja. Di sinilah konsep gereja sebagai tubuh Kristus mempunyai tugas pendidikan yang tidak hanya memungkinkan pertumbuhan anggota secara pribadi, tetapi juga pertumbuhan jemaat secara bersama-sama.
 Peranan Hamba Tuhan

PAK dalam Masyarakat Majemuk
Konteks Pluralisme
Pluralisme pada dasarnya tidak salah. Pluralisme atau kemajemukan adalah hal yang indah. Hal yang salah jika kita menjadi seorang pluralisme (memiliki pandangan pluralisme). Berkaitan dengan hal terseidenttas historis masing-masing, Arnold Toynbee mengatakan bahwa sementara semua agama mempertahankan identitas historis masing-masing, pikiran mereka menjadi lebih terbuka terhadap satu agam atau yang lainnya sebagaimana warisan rohani dan kultur dunia yang berbeda-beda. Dalam menghadapi pluralisme, ada beberapa yang harus dipegang orang Kriste, terutama berhubungan dengan pengajaran. Hal utama yang harus dilakukan umat Kristen dalam memenggal geraka pluralisme adalah dengan menggali dan mengetahui kebenaran kekristenan dengan sebaik-baiknya. Pengetahuan yang benar tentang kebenaran adalah modal dasar yang kuat untuk menghadapi penyesatan.
Konteks Problematis
Di satu sisi, pluralisme agama di Indonesia mencerminkan keindahan dan kekayaan indonesia. Kemajemukan itu memungkinkan setiap orang untuk melihat dan mempelajari hal-ha berbeda satu dengan yang ainnya. Interaksi antar umat agama dan kepercayaan yang berbeda-beda pun dapat dilakukan. Namun di sisi ain, ternyata konteks pluraisme agama tidak secara otomatis selalu berarti baik. Disana dapat ditemukan berbagai hal atau unsur yang tidak baik, termasuk dari daam agama itu (institusi agama, kegiatan misi, dan kepemimpinan) yang memungkinkan terjadinya ketegangan, bahkan konflik. Selain itu, ada juga faktor non-agama, yaitu ekonomi, politik, sosial budaya,yang juga turut menimbulkan perseteruan dann konflik agama. Sejarah bangsa Indonesia menunjukkan bahwa pluralisme agama sering menjadi ladang atau pemicu terjadinya berbagai hal menakutkan dan menimbukan penderitaan, pertikaian, permusuhan, kekerasan, bahkan pembunuhan yang akibatnya, ratusan ibadah dirusak, dihancurkan, dan dibakar. Karenanya penting diadakannya dialog berkaitan dengan kemandirian iman, pengertian PAK dan heterogenitas dan pemberdayaan Injil.
BAB 4
PAK DALAM PELAYANAN AKADEMIK
Alkitab dan Kurikulum
Alkitab adalah sumber otoritas membangun kurikulum. Byrne merumuskan bahwa otoritas untuk membangun kurikulum dimuai dari (1) in the devine will (dalam kehendak ilahi), (2) in eternal truth which is the humanistic position (kebenaran di dalam yang humanistis), (3) in science (dalam ilmu pengetahuan), dan (4) in society (dalam masyarakat). Berkaitan dengan hal tersebut, Hpmrighausen mengatakan bahwa:
1.      Kebenaran Alkitab bersifat mutlak sehingga manusia mempercayainya.
2.      Alkitab adalah kitab yang mutak karena hanya kitab inilah yang menyampaikan Injil Tuhan Yesus Kristus.
3.      Alkitab menyatakan kepada manusia bagaimana hubungan antara sesama manusia dengan Allah.
Alkitab Sebagai Buku Kurikulum
James D. Smart menguraikan pendapatnya tentang Alkitab sebagai buku kurikulum yaitu:
1.      Preaching Biblical (Khotbah yang Alkitabiah). Sarana ini dikembangkan para sarjana Alkitab setelah abad ke 20 di mana mereka mencoa mengembangkan teks Akitab daam wilayah berkhotbah.
2.      Kesaksian hidup setiap hari yang alkitabiah. Dengan demikian, “church schoo” bukan standar studi Akitab, melainkan juga hidup dalam pelayanan.
3.      Alkitab menjadi dasar iman yang diekspresikan dalam segaa pendobaan hidup.
Kedudukan dan Peranan PAK dalam sekolah Kristen
Pendidika Kristen berperan penting bagi Indonesia daam mewujudkan cita-cita pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya. Namun dalam memainkan peran itu, selain harus memahami realitas sosial, poitik, dan budaya, pendidikan Kristen juga harus melihat identitasnya dari segi iman Kristen. Berkaitan dengan hal itu maka Arthur F. Holmes mengatakan bahwa untuk zaman sekarang, sekolah Kristen terpanggil untuk memperlengkapi anak didik dalam beberapa aspek, meiputi:
1.      Kemampuan untuk mengembangkan potensi, taenta, karunia, dan profesi mereka.
2.      Wawasan baru bagi peserta didik yang berkaitan dengan kemampuannya untuk memanfaatkan waktu senggangnya secara aktif demi kemuiaan Kristus.
3.      Pemahaman akan panggilan hidupnya sebagai warga negara yang bertanggung jawab.
4.      Berbagai dorongan yang memungkinkan eserta didik menjadi warga gereja yang tangguh serta mengetahui identitasdan peranan gereja itudi dunia.
5.      Berbagai waawasan berguna utuk mendorong anak didik menghadapi tantangan zaman yang cenderung diwarnai berbagai penyimpangan dan keabnormalan.
Metode yang digunakan   
Beberapa metode yang digunakan guru PAK adalah: (1) metode kuliah atau ceramah, (2) metode bercerita, (3) metode percakapan atau diskusi, (4) metde akon atau sandiwara, (5) metode pendidikan (6) metode audiovisual, (7) metode menghafal, (8) metode bertanya, (9) metode permainan, (10) metode sharing, (11) metode renungan, (12) metode cerdas tangkas Alkitabyang kreatif (13) metode gambar asta karya (14) metode simulasi (15) metode kunjungan lapangan (16) metode simluasi.

BAB 5
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM BERBAGAI HUBUNGAN

Hubungan PAK dengan Psikologi
Hubunga PAK dengan psikologi dibuktikan dengan adanya para ahli dan praktisi yang banyak menggunakan berbagai penemuan daam bidang psikoogi untuk PAK dan mengusulkan penggunaan teori psikologi untuk praktik PAK, misalnya daam menyusun kurikulum, metode, dan cara belajar. Beberapa alasan PAK memerukan pemahaman tentang ilmu psikologi, yaitu:
1.      Psikologi memberikan sumbangan pengetahuan tentang anak didik seperti teori belajar, teori mengajar, teori kepribadian, serta motivasi belajar.
2.      Psikologi memberikan informasi dan pengertian tentang pemahaman iman yang dipegang seseorang, dan bagaimana iman itu dihayati dan dipraktikan.
3.      Alkitab kurang memberikan pengetahuan modern tentang metode mengajar, motivas belajar dan  perkembangan kepribadian.
Hubungan PAK dengan Psikologi
Seorang guru PAK di lapangan perlu mengetahui dan menggunakan hukum-hukum ilmu jiwa mengenai kepribadian. Hukum-hukum terpenting yaitu:
·         Pelajaran menurut minat yang sungguh-sungguh
·         Pelajaran menurut latihan praktis
·         Watak dan usia pesert didik perlu memperhatikan
·         Pengajaran sangat dipengaruhi emosi
·         Pelajaran mempunyai segi sosial
·         Pelajaran menuntut minat yang baik, dengan membangunkan minat sejati peserta didik terhadap isi pelajaran itu.
·         Proses belajar mengajar harus dilakukan dengan berbagai metode dan pendekatan.
Hubungan PAK dengan Sosiologi
Hakikat sosiologi sebagai imu pengetahuan adalah:
1.      Sosiologi adalah ilmu sosial karena hal yang dipelajari adaah geaja-gejaa kemasyarakatan
2.      Sosiologi termasuk displin ilmu normatif, dan bukan disiplin ilmu yang membatasi diri pada kejadian saat ini dan bukan apa yang terjadi atauu seharusnya terjadi.
3.      Sosiologi termasuk  ilmu pengetahuann murni dan pengetahuan terapab
4.      Sosiologi merupakan imu pengetahuan abstrak, bukan ilmu pengetahua konkret. Artinya, hal yang menjadi perhatian adalah bentuk dann poa peristiwa dalam masyarakat secaramenyeluruh, bukan hanya satu peristiwa saja.
5.      Sosiologi bertujuan menghasikan pengertian dan poa umum, serta mencari prinsip-prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat \, hakikat, bentuk, dan isi dan struktur masyarakat manusia.
6.      Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional.
     
      Peranan PAK dalam kehidupan Sosial 
P    PAK yang diterima memberikan keuntungan bahwa masuknya pengajaran agama dalam rencana embelajaran umum, dengan sendirinya agama muai menempatkan dirinya sebagai bagian mutlak dari kebudayaan segenap rakyat. Peranan agama dalam kehidupan manusia, modern, dan permitif sekalipun, hakikatnya sama saja, yaitu memenuhi kecenderungan aamiahnya. Perbedaan mungkin muncu bagi masyarakat modern yang beranggapan bahw kesucian lebih merupakan sesuatu yang ada daam kehidupan mental atau rohani.

Hubungan PAK dengan Teologi
Dalam perkembangan gereja, PAK diyakini memilki kontribusi positif bagi perkembangan gereja atau pendidik masa kini. Ha ini dikembangkan daam perspektif teologi. PAK berhubungan niai-nilai teologi yang akhirnya menjadi pemahaman tentang hubungan PAK dengan teologi. PAK tidak bisa lepas dari teologi, begitu jugasebaliknya. Materi yang diambil dalam PAK adalah kemampuan dan keteerampian sesorang untuk meletakan dasar teologi sebagai bahan materi PAK. Alkitab bukan hanya menuntun orang-orang percaya agar iman mereka berbuah, melainkan juga menjadi kunci keberhasilan segaa kegiatan manusia dunia, khususnya hubungan bermakna antara PAK dengan Teologi.Alkitab yang menjadi pedoman dan dasar kehidupan orang-orang percaya dipahami dengan kerangka pola pikir akitabiah yang kelak dijadikan materi teologi bagi dirinya sendiri. Materi teologi tersebut menjadi materi pengajaran yang diakukan PAK.