Book Report-Dalam Terang Kekekalan: Sebuah Perspektif Tentang Surga oleh Randy Alcorn





Dalam Terang Kekekalan: Sebuah Perspektif Tentang Surga oleh Randy Alcorn, diterjemahkan oleh Irfan Jusuf; Yogyakarta: Yayasan Gloria, 2011. 271 halaman. Rp 41.000.


Randy Alcorn adalah pendiri dan direktur Eternal Perspective Ministries (EPM).  Ia sempat melayani sebagai seorang pendeta jemaat selama empatbelas tahun.  Ia telah berkhotbah di berbagai tempat di dunia dan mengajar sebagai salah satu dosen pembantu di Multnomah University dan Western Seminary di Portland, Oregon.  Randy adalah penulis laris lebih dari tiga puluh buku dengan oplah lebih dari empat juta kopi.  Ia juga menjadi pembicara tamu di lebih dari 600 radio dan program televisi.  Dalam bukunya ini, Randy membahas mengenai kehidupan kekal di Surga dari sudut pandang yang tak terduga dan gaya bahasa yang sederhana tetapi menarik.  Membuat pembaca ingin terus membaca hingga bab terakhir dalam buku ini. 
Randy membukakan banyak kebenaran yang selama ini tidak diketahui atau bahkan diabaikan oleh orang percaya tentang kehidupan kekal di Surga.  Pada bagian pendahuluan, Randy mengutip pernyataan A.W. Tozer yang mengatakan, “janganlah seorang pun merasa bersalah atas penekanan kuat yang diletakkan ajaran kristiani pada doktrin mengenai dunia yang akan datang.  Di situlah letak keunggulannya yang luarbiasa . . . .”   Ia kemudian mengajak pembaca untuk membayangkan surga sebagai sebuah rumah dimana kita akan tinggal bersama orang-orang yang kita sayangi, terutama Yesus.  Penekanan ini diberikan oleh Randy sebab ia tidak ingin pembaca terjebak dalam pikiran yang berfokus kepada hal-hal yang bersifat materi ketika merenungkan mengenai surga.  Ia berulangkali menegaskan di bagian awal, tengah dan akhir dari bukunya mengenai keutamaan Yesus dalam kehidupan kekal.       
Dalam bukunya, Randy juga menegaskan bahwa surga itu nyata bukan sebuah khayalan melainkan sebuah tempat yang nyata dan sangat indah, sempurna tepatnya,  sebab Alkitab memberikan gambaran yang sangat jelas mengenai hal tersebut.  Ia seolah  mencoba mempengaruhi pikiran pembaca yang kemungkinan besar membayangkan surga sebagai sesuatu yang tidak berwujud secara fisik.  Ketika menggambarkan mengenai keindahan surga, Randy kembali menekankan bahwa yang terindah di tempat itu ialah keberadaan Yesus.  Di surga, kita akan hidup bersama-Nya selamanya.  Dengan cukup berani, Randy juga mencoba memberikan jawaban atas pertanyaan akan seperti apakah kita di surga kelak dalam hal fisik maupun kegiatan.  Ia menggambarkan bahwa keberadaan kita tidak akan sama sekali  berbeda atau asing dengan apa yang pernah kita lihat dan lakukan selama di dunia.  Keberadaan di surga adalah suatu kondisi yang sempurna baik dalam hal tubuh kita maupun berbagai kegiatan yang akan dilakukan di sana dalam kekekalan.  Ia berargumnetasi bahwa dalam kitab Wahyu terlihat adanya komunikasi, dialog, ibadah bersama, serta berbagai jalinan pembangun hubungan lainnya di antara orang-orang percaya, malaikat dan Tuhan.  Di surga  semua akan saling berinteraksi, membangun dan memperdalam hubungan-hubungan.  Ia mencoba mematahkan pemikiran bahwa di surga semua hubungan yang pernah terjadi di dunia tidak akan berlaku lagi.  Ia dengan tegas menentang pemikiran seperti demikian.
Randy bahkan berpendapat bahwa di surga, kita juga akan tetap dapat mengingat masa lalu kita di dunia termasuk dosa dan penderitaan kita.  Namun di surga, semua itu tidak akan dapat membuat kita merasa bersalah atau berdukacita, sebaliknya mendatangkan ungkapan syukur yang dalam atas Anugerah tuhan yang begitu besar dalam hidup kita.  Randy juga dengan tegas mengatakan bahwa para penghuni di surga dapat melihat apa yang terjadi di dunia. 
Kemudian pada bab-bab terakhir di dalam bukunya, Randy mengemukakan konsep yang agak sensitif bagi sebagian kalangan Krsiten yaitu mengenai upah.  Randy menggambarkan Tuhan sebagai pribadi yang sangat senang memberikan upah bagi kita yang sudah berjuang melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya dalam hidup kita.  Ia menggambarkan Tuhan sedang melihat, mencatat segala pekerjaan kita di dunia.  Dia akan memberikan kita upah atas tindakan kesetiaan kita kepada-Nya dan upah setiap orang akan berbeda.  Pemahaman mengenai upah di surga adalah suatu kesempatan untuk mendapat kepercayaan dan tanggung jawab yang -di lebih besar dalam kehidupan kekal.  Randy dengan menarik memaparkan mengenai konsep upah kekal sebagai upayanya untuk mendorong para pembaca berjuang dengan keras menjalani suatu kehidupan yang bertanggung-jawab selama di dunia ini.  Ia mengutip pernyataan C.S. Lewis, “Sejak kebanyakan orang kristiani berhenti memikirkan surga, mereka menjadi sangat tidak efektif di dunia ini.” 
Di akhir buku ini, Randy mengingatkan bahwa selama kita hidup di dunia, kita masih berada di negeri yang memberikan kesempatan kedua.  Selama kita di sini, masing-masing dari kita menuliskan kisah hidup kita.  Tak seorang pun tahu bagaimana bab terakhir akan selesai hingga bab tersebut benar-benar berakhir.  Hidup di dalam terang  kekekalan berarti bersiap-siap untuk menghadapi hari kematian yang sifatnya pasti walaupun tidak diketahui kapan terjadinya.  Randy mengingatkan pembaca untuk mulai menjalani hidup dengan berorientasi pada kekekalan.  Suatu peringatan yang perlu dipikirkan secara serius sebab banyak orang kristen yang telah diselamatkan tetapi menjalani hidup dalam kesia-siaan.  Kurang atau bahkan sama sekali tidak bertanggung-jawab atas anugerah keselamatan yang telah Tuhan berikan dalam hidupnya.  Hidupnya di dunia tidak bernilai kekal.               
Banyak hal yang menarik dalam buku ini tetapi juga ada beberapa hal yang perlu dikritisi dalam buku ini.  Pertama terkait konsep Randy mengenai dunia yang kekal.  Ia tampaknya meyakini bahwa langit dan bumi yang baru adalah penyempurnaan dari kondisi langit dan bumi yang ada saat ini.  Konsep ini tentu akan menimbulkan banyak komentar dari para teolog.  Kedua terkait kedalaman pemikiran mengenai kehidupan kekal bersama Yesus di surga.  Cukup banyak hal yang berangkat dari pemikiran pribadi Randy daripada apa yang dijelaskan oleh Tuhan dalam Alkitab.  Contohnya ketika ia membahas mengenai kehidupan di surga kelak.  Ia memberikan gambaran seolah-olah akan seperti demikian nantinya.  Saya berpendapat seharusnya Randy tetap menjaga untuk tidak menyampaikan hal-hal yang memang tidak disampaikan oleh Alkitab.  
Terlepas dari beberapa kelemahan di atas, buku ini merupakan sebuah karya yang inspiratif dan mampu mendorong pembacanya untuk mulai memikirkan kehidupan kekal,  mempersiapkan diri untuk menghadapinya dengan cara menjalani sisa hidup di dunia ini dengan berfokus pada kekekalan.  Buku ini juga cukup menguatkan iman orang percaya yang  takut menghadapi kematian atau yang sedang berdukacita pasca kehilangan orang yang dikasihinya akibat kematian.  




Lensa Rasio-Kitab Kolose- Hermeneutika





     
LATAR BELAKANG KITAB KOLOSE

Belajar Alkitab seharusnya membuat kita merasa bahagia, apalagi jika dipelajari dengan benar Alkitab akan memberikan feedback serta mengubah diri kita. Untuk belajar Alkitab dengan benar maka kita perlu mengetahui konteks ataupun latar belakang setiap bagian Alkitab yang kita pelajari..
Di bawah ini, ada latar belakang kitab Kolose, antara lain:

Penulis : Rasul Paulus dan Timotius (Kolose 1: 1). Namun penulis sah dari surat ini adalah rasul Paulus sendiri, beberapa kali dia menggunakan kata ganti “aku”. Ada beberapa pertentangan mengenai keaslian bahwa Paulus-lah yang menulis surat ini, hal ini dikarenakan adanya kebingungan tentang ajaran gnostic yang dijelaskan rasul Paulus pada surat ini, adalah gnostic abad ke 2 sehingga sangat tidak mungkin penulisnya adalah rasul Paulus (rasul Paulus meninggal abad pertama masehi)
Tempat    : Paulus kemungkinan besar menulis surat ini di penjara Roma (Kolose 4:3) seperti beberapa surat          lainnya (Efesus, Filipi, 2 Timoteus dan Filemon)
Tahun                : 60 sesudah Maseh
Penerima           : Jemaat di Kolose (Kolose 1:2)
Latar Belakang :
Kolose adalah salah satu daerah yang termasuk dalam wilayah Frigia, provinsi Romawi di Asia Kecil, sekarang masuk ke daerah Turki. Beratus tahun sebelum zaman rasul Paulus, Kolose adalah sebuah kota utama di Asia Kecil yang terletak di sungai Lycus dan berada dalam rute perdagangan besar timur-barat dari efesus di laut Aegean dan sungai Efrat. Pada abad pertama, Kolose mengalami penurunan menjadi kota pemasaran tingkat dua, yang jauh melebihi kota-kota tetangganya yaitu Laokidia dan Hierapolis (Kolose 4:3).
Paulus sebenarnya tidak menginjili atau mengajar secara langsung jemaat di Kolose karena dalam surat ini rasul Paulus mengatakan bahwa jemaat Kolose tidak mengenal dia secara pribadi (Kolose 2:1), jemaat Kolose diinjili dan diajar oleh Epafras (Kolose 1:7), yang kemungkinan besar adalah hasil didikan Paulus selama pelayanannya di Efesus (Kisah Para Rasul 19:10), kemungkinan juga sebagian jemaat di Kolose adalah jemaat yang bertobat pada hari Pentakosta ketika Petrus berkhotbah karena pada saat itu banyak orang yang datang dari berbagai daerah termasuk Frigia (Kisah Para Rasul 2:10).
Epafraslah yang kemudian mengunjungi Paulus di dalam penjara Roma serta menceritakan tentang keadaan jemaat di Kolose, saat menulis surat ini Epafras masih bersama rasul Paulus karena rasul menyampaikan salam dari Epafras kepada jemaat. Surat ini sendiri dibawa oleh Tikhikus seperti beberapa surat Paulus lainnya (Efesus, Titus) serta Onesimus, budak Filemon yang kabur namun kemudian bertobat dibawah bimbingan rasul Paulus (Filemon 1:10). Kedua orang inilah yang dikirimkan rasul Paulus untuk mengunjungi jemaat di Kolose sambil membawa surat itu (Kolose 4: 1-9).
Pada masa ini ada ajaran-ajaran sesat yang sedang berkembang di jemaat Kolose, itulah mungkin sebabnya mengapa Epafras mengunjungi rasul Paulus dan meminta rasul Paulus menulis surat kepada jemaat. Secara explisit Paulus tidak menjelaskan apa ajaran sesat yang dimaksudnya dalam surat ini, tapi dalam surat ini Paulus meminta jemaat Kolose agar berhati-hati terhadap:

v  Ajaran yang menekankan seremoni-seremoni yang dengan keras mengatur tentang makanan dan minuman yang diijinkan, festival keagamaan (Kolose 2: 16-17) dan tentang sunat (Kolose 2: 11; 3:11). Ini kemungkinan besar kebudayaan yang dibawa oleh orang Yahudi.
v  Peraturan-peraturan yang kelihatan penuh hikmat dengan ibadah buatan sendiri, dengan berbagai larangannya (Kolose 2:21, 23).
v  Penyembahan terhadap malaikat (Kolose 2:18).
v  Penurunan terhadap keutamaan Kristus, yang mengakibatkan Paulus menekankan terhadap keutamaan Kristus (Kolose 1:15-20; 2:2-3:9).
v   Pengetahuan mengenai hal-hal rahasia (Kolose 2:18).
v  Kepercayaan terhadap hikmat dan tradisi manusia (Kolose 2:4, 8).
v   Pemuasan nafsu duniawi (Kolose 2:23; 3:5).

Semua ajaran ini berkaitan dengan kebudayaan Yahudi pada satu sisi, kepercayaan awal mereka dan takhayul pada sisi yang lain.




Tujuan Penulisan:
                                                                                                     
Adapun tujuan penulisan surat ini oleh rasul Paulus adalah:
 Paulus ingin membuktikan bahwa ajaran-ajaran sesat tersebut salah. Untuk mencapai tujuan ini, Paulus mengagungkan Kristus sebagai gambar Allah yang sulung dan paling utama (Kolose 1:15), pencipta (Kolose 1:16), penyokong segala sesuatu sejak permulaan (Kolose 1:17), kepala gereja/jemaat (Kolose 1:18), yang pertama dibangkitkan dari orang mati (Kolose 1:18), Kepenuhan Allah (Kolose 1:19; 2:9) dan yang memperdamaikan kita dengan Allah (Kolose 1:20-21). Sehingga Kristus sendiri sudah cukup karena dalam Dia kita dipenuhkan. Sedangkan ajaran-ajaran sesat tersebut tidak cukup, karena itu adalah hal itu adalah filsafat yang kosong dan palsu (Kolose 2:8), serta tidak dapat memperbaiki sifat manusia berdosa (Kolose 2:23).
   Meminta jemaat meninggalkan segala keinginan duniawi yang merusak (Kolose 2:23; 3:5)
   Meminta jemaat untuk saling menghormati sebagai sesama orang percaya (Kolose 3:18-4:1).





























Pasal 1
Pasal2
Pasal3
Pasal4

Ay. 1-2: ucapan salam dari Paulus.
Ay. 1-5: perjuangan Paulus di Laodikia dan untuk semuanya.

Ay. 6-7: berakar dan dibangun di atas kehendak Tuhan.

Ay. 8-19: hari Raya, bulan baru ataupun hari Sabat.

Ay. 20-23: kenampakkan hikmat dengan ibadah buatan sendiri.
Ay. 1-4: Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah

Ay. 5-11: hidup sebagai manusia baru menjauhi segala kejahata.
Ay. 1: berlaku adil dan jujur terhadap hamba

Ay. 2-4: Paulus meminta untuk berdoa supaya dapat menyatakan rahasia Kristus.

Ay. 5-6: penuh hikmat terhadap orang-orang luas dengan kasih.

Ay. 7-9: Tikhitus dan Onesimus yang akan memberitahukan semua kejadian.

Ay. 10-14: Epafras yang bersusah payah di Laodikia dan Hierapolis.

Ay. 15-17: surat di bacakan di jemaat Laodikia kelambu.

Ay. 18: salam dari Paulus agar ingat akan belenggungnya.

Pergantian waktu:
1.      Waktu dipenjarakan
2.      Waktu membela dan meneguhkan berita injil.

Ay. 3-8: kasih karunia Allah diketahui dari Epafras kawan pelayan.

Ay. 9-14: manusia layak mendapat bagian dalam kerajaan terang.

Perubahan tensir:
1.      Dahulu juga melakukan hal ini.
2.      Tetapi sekarang, buanglah hal itu.

Ay. 12-17: menggambarkan kekudusan dan kasih kepada yang lain.

Ay. 18: keharusan isteri tunduk kepada suami sama seperti kepada Allah.

Pergantian tempat:
1.      Dari kegelapan dan memindahkan ke dalam kerajaan

Ay.15-23:Tuhan mengadakan perdamaian oleh darah salib Kristus

Pergantian pemikiran
Ay. 20: ketaatan anak kepada orang tua sama seperti untuk Tuhan.

Pergantian tensir:
1.      Ia ada terlebih dahulu, sekarang diperdamikannya

Ay. 24-29: Paulus menjadi pelayan untuk memberitakan rahasia Allah.

Pergantian pemikiran
Ay. 21: Bapak-bapak yang selalu menjaga hati anaknya.

        Pergantian pemikiran
Ay. 22-25: ketaatan hamba kepada tuannya, seperti untuk Bapa di soga.


BOOK CHART KITAB KOLOSE






TEMA KITAB KOLOSE



Pasal 3.
Menanggung kesalahan .
 
Text Box: Pasal 1.
Kasih Allah diketahui dari Epafras kawan pelayan.


Text Box: Pasal 2.
Menghapuskan surat hutang dan pelanggaran manusia.
Text Box: JIUUU9 manusia yang berbuat dosa.











Text Box: Pasal 4.
Kasih Tuhan kepada pelayan-pelayan-N.



BREAK BESAR

1.      Pasal 1 è Ayat 1-2: pergantian waktu.
1.      Waktu di penjarakan.
2.      Waktu membela dan meneguhkan injil.
      2.   Pasal 3 è Ayat 5-11: perubahan tensir.
                                    1. Dahulu juga melakukan hal ini.
                                    2. Tetapi sekarang buanglah semuanya itu.

BREAK KECIL
1.      Pasal 1 è Ayat 9-14: pergantian tempat.
Dari kegelapan dan memindahkan ke dalam kerajaan.
2.      Pasal 1 è Ayat 1-23: pergantian tensir.
Ia ada terlebih dahulu sekarang diperdamaikannya.





DIAGRAM PARAGRAF
KOLOSE 3:1-3


1.      Karena itu,
            Kalau kamu di bangkitkan bersama dengan Kristus:
1.      Carilah: perkara diatas


 
        Dimana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.

2.      Pikirkanlah perkara di atas


 
  Bukan yang di bumi.


3. Sebab kamu  1. Telah mati
                          2. Hidupmu tersembunyi
                                         Bersama dengan Kristus di dalam Allah.


















PASAL 1












OBSERVASI, INTERPRESTASI, DAN AMPLIKASI KITAB KOLOSE















PASAL 1





Ayat

Kata/frasa/kalimat

Observasi

Interprestasi

Amplikasi
Ay.1











Ay.2




















Ay.3














Ay.4











Ay.5










Ay.6































Ay.7



















Ay.8






Ay.9



































Ay.10












Ay.11












Ay.12













Ay.13











Ay.14










Ay.15

Dari


Rasul

Paulus Kristus Yesus,


oleh kehendak Allah, dan Timotius saudara kita.
kepada saudara-saudara yang kudus dan yang percaya dalam Kristus di Kolose. Kasih karunia dan damai sejahtera







Dari Allah, Bapa kita, menyertai kamu.



Kami selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus.



Dan setiap kali kami berdoa untuk kamu.


Karena


Kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan
tentang kasihmu terhadap semua orang kudus.





Oleh
 karena pengharapan

yang disediakan bagi kamu di sorga. Tentang
pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dari firman kebenaran, yaitu injil.
Yang sudah sampai kepada kamu.



Injil itu






Berbuah dan berkembang di

seluruh dunia




demikian juga diantara kamu



sejak waktu kamu mendengarnya

dan mengenal kasih karunia Allah yang sebenarnya.

Semuanya itu telah kamu ketahui



Dari Epafras
kawan pelayan yang kami kasihi







Yang bagi kamu adalah pelayan Kristus yang setia.
Dialah juga



Telah menyatakan kepada kami kasihmu dalam roh.
Sebab itu




Sejak

waktu

kami
mendengarnya
kami
tiada berhenti-henti



berdoa untuk kamu.


Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna.








Sehingga hidupmu layak dihadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah.


Dan
dikuatkan dengan segala kekuatan oleh segala kemuliaan-Nya untuk menaggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar.





Dan
 mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang di tentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang.



Ia
telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam kerajaan Anak-Nya yang kekasih.



Di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan.







Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan.
- kata depan yg menyatakan tempat      permulaan
- kata yg menyatakan asal kedatangan.
Sejak, mulai.
- Orang yang menerima wahyu untuk di sampaikan kepada jemaat di kolose
- Rasul yang menerima injil dari Tuhan.
- Disampaikan kepada jemaat di kolose lewat Epafras.
- Orang yang percaya dan taat pada ajaran Tuhan.
- Menjauhi kejahatan
- Akibat dari ajaran yang benar.
- Tidak binasa
- Hidup dalam terang
- Menunjukkan
- Orang yang suci.
- Tidak ada cela.
- Berbuat sesuai kehendak Tuhan.
- Jemaat di kota terkecil yaitu kota kolose.
- Tidak ada kerusuhan. Apabila mereka tidak akan tergoda oleh ajaran palsu.
- Jemaat di kolose
- Orang yang percaya kepada Allah.
- Karena ajaran yang benar dari Allah.
- Selalu tentram bagi Tuhan.
- Kata yang memulai sutau permulaan
- Tertuju kepada orang yang percaya           kepada-Nya.
- Karena itulah yang dikehendaki Allah.

- Kata ganti orang pertama.
- Mewakili yang lain.
- Paulus beserta temannya yang ingin jemaat di kolose hidup bagi Tuhan.
- Karena Allah satu-satunya keelamatan.
- Paulus dan temannya berdoa bagi jemaat di kolose.
- Meminta agar berkenan di hadapan Allah.
- Meninggalkan segala kejahatan
- Yang tidak Tuhan inginkan.
- Probematika dosa.
- Alasan, hal, sebab

- Paulus mengetahui tentang harapan jemaat tersebut.
- Mereka ingin hidup dalam ajaran Tuhan.
- Agar mereka mempunyai keselamatan dari Allah.
- Perbuatan yang baik bagi orang yang percaya kepada Allah.
- Orang yang suci hatinya.
- Tidak suka melakukan pelanggaran.
- Hidup dalam terang.
- Hidup menurut firman Allah.
- Alasan Paulus kepada jemaat di Kolose. Ingin bahwa mereka hidup taat di hadapan Allah.
- Untuk masih terus ada dalam Tuhan.
- Harta yang paling mulia.
- Keselamatan dari Allah kepada manusia yang taat kepada-Nya.
- Hal, sesuatu yang ingin disampaikan kepada seseorang.


- Sudah mengetahui lebih awal.
- Hal-hal  firman kebenaran yaitu berita lewat firman-Nya.
- Telah jadi, telah sedia
Hanya seorang
-Bukan kepada yang lain.
- Kepada diri sendiri.
Kitab suci orang Kristen
- Perjanjian baru
- Berisi firman Allah
- Hal-hal yang benar yang dikehendaki Allah.
- Bertumbuh
- Berubah dari yang awal menjadi hal yang baru.
- Memberitakan hal yang baik bukan hanya pada satu tempat melainkan pada seluruh dunia.
- Luas tidak hanya pada daerah terpencil
- Terlibat dalam hal tersebut, seperti Epafras yang menjadi penginjil di kolose.
- Diutus oleh Paulus di kolose.
- Orang yang dapat dipercayai
- Tidak mengetahui hal apapun.
-Mengetahui kasih Tuhan.
- Bukan pada yang dilihat mata manusia saja.
- Terbukti kasih Tuhan.
- Lewat penyaliban.
- Manusia menjadi ciptaan yang baru.
- Seluruh, bukan hanya sebagian.
- Keinginan Tuhan.
- Hidup bagi Dia.
- Tidak binasa.
- Hidup dalam terang.
- Teman sekerja Allah.
- Yang sama-sama bersama dengan Allah dalam pelayan-Nya.
- Sebagai penginjil dalam jemaat di Kolose.
- Agar menjadi benar di hadapan Allah.
- Patut serta taat sebagai pelayan.
- Yang hidup menurut tuntutan Allah.
- Tuhan Yesus Kristus
- Allah itu Esa
-           



- Satu-satunya keselamatan orang yang percaya.
- Mengetahui apa yang tidak diketahui.
- Melalui perkataan dalam jiwa.



- Hal yang menyebabkan sesuatu
- Ada latar belakangnya
- Untuk mengetahui apa kata yang akan terjadi didepannya.
- Cermin masa depan.
- Mulai dari.
- Sejak zaman dulu.
-Seluruh rangkaian saat yang lewat.
- Rasul Kristus Yesus
- Mengetahuinya.
- Kata ganti orang pertama.
- Mewakili dari yang lain.
- Maju terus.
- Pantang melihat dari belakang.
- Melihat apa yang dapat dilihat mata didepan.
- Meminta pertolongan kepada yang percaya kepada Tuhan.
- Tuntutan roh kudus.
- berharap-harap supaya diberi atau mendapat sesuatu.
- kebijaksanaan, kearifan
- dari Tuhan
- penuh kuasa
- untuk memahami
- perintah dari Tuhan.
- di turunkan kepada manusia
- manusia dapat berjalan kearah yang benar.
- utuh segalanya, tidak bercatat, dan tidak bercela.
- sampai masih ada
- termulia, terhormat.
- dijunjung tinggi.
- merasa senang
- dalam semua keadaan
- membagikan yang baik.
- berubah dari hal yang buruk menjadi baik.
- belajar dari firman Allah
- dapat mengenal Allah lebih sempurna
- lebih cinta Tuhan.

- penghubung satuan ujaran kalimat yang setara, serta memiliki fungsi yang berbeda.
-di perdayakan oleh kemuliaan Tuhan.
- memikul segala dosa manusia.
- menangggung semua dosa atau perbuatan jahat yang tidak sesuai firman Allah.
- tanpa terkecuali.
- untuk semua ciptaan Tuhan
- dengan sungguh-sungguh
- tahan mengahadapi cobaan.

- penghubung kalimat
- senang hati
- bersorak
- mendapat apa yang dikehendaki.
- dari Tuhan yang Maha Kuasa.
- menjadikan  layak, mematukkan.
- kepada kita ciptaan Tuhan
- memperoleh dan menerima tempat yang suci.
- tidak bercela atau bercacat.
- tempat yang sangat mulia yang di sediakan Allah bagi Anak-Nya yang percaya kepada-Nya.

- Tuhan yang Esa
- telah lolos dari kandang dosa.
- dari segala dosa dan kejahatan.
- membawa dalam tempat yang kudus dan suci yang telah disediakan dari dulu.
- sebelum manusia diciptakan
- ada rencana dan tujuan Tuhan kepada manusia.
- untuk membawa setiap yang percaya kepada-Nya selalu bersama-Nya sampai selamanya.
-  hidup didalam Tuhan
-tidak akan binasa melainkan berjalan kejalan yang benar.
- di dalam Tuhan akan di proses perbuatan yang tidak di kehendaki Tuhan.
- hidup bagi Dia ada pengempunan dosa.
- menjadi ciptaan yang baru.
- tidak ada yang cacat.

- serupa dengan manusia.
-tidak bisa diraba
- karena Dia lebih utama dari segalanya.
- menjadikan sesuatu yang lama menjadi baru.
- membawa perubahan.