Kolose 3: 1-4
Struktur Teks
BYZ
Εἰ οὖν συνηγέρθητε
τῷ χριστῷ,
1 ζητεῖτε τὰ ἄνω,
οὗ ὁ χριστός ἐστιν καθήμενος
ἐν δεξιᾷ τοῦ θεοῦ.
2 φρονεῖτε τὰ ἄνω,
μὴ τὰ ἐπὶ τῆς γῆς.
3 γάρ ὰπεθάνετε
καὶ ἡ ζωὴ ὑμῶν κέκρυπται
σὺν τῷ χριστῷ
ἐν τῷ θεῷ.
4 ὑμεῖς καὶ φανερωθήσεσθε
σὺν αὐτῷ
ἐν δόξῃ
τότε
Ὅταν ὁ χριστὸς
φανερωθῇ
ἡ ζωὴ ἡμῶν
Terjemahan Literal
NKJ
1 If then you were raised with Christ, seek those things which are above,
where Christ is, sitting at the right hand of God. 2 Set your mind
on things above, not on things on the earth. 3 For you died, and
your life is hidden with Christ in God. 4 When Christ who is our
life appears, then you also will appear with Him in glory.
1 Jika kamu
dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah hal-hal di atas di mana Kristus
ada dan duduk di sebelah kanan Allah, 2 pikirkanlah hal-hal di atas,
bukan hal-hal di bumi. 3 Karena kamu telah mati dan hidupmu
tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah. 4 Ketika Kristus, yang
adalah hidupmu menyatakan diri, kemudian kamu akan dinyatakan bersama dengan
Dia di dalam kemulian.
Survei Pustaka
Menurut
Ernest D. Martin dalam Believers Church Bible Commentary: Colossians,
Philemon, Kolose 3:4 ini mengajarkan mengenai Kristus sebagai orientasi
kehidupan orang percaya (center) yang kemudian berakibat pada terungkapnya
hidup kita bersama dengan Kristus di dalam kemuliaan. Martin menuliskan, “Two
imperatives set the direction and tone of 3:1–4. The first: seek.
Seeking has to do with th orientation of the will. As an analogy, visualize a
compass needle seeking the magnetic pole. Seeking does not have to do with
hunting God, because he is not lost! Instead, it has to do with aims and
ambitions. It goes beyond investigating to obtaining. The second imperative: set
your minds on. The concept is stronger than set affections on ([1]KJV).
To keep thinking about, to concentrate on, and to be disposed toward—these
convey the meaning and support the overall theme of orientation. Paul uses the
same imperative (phroneite) in Philippians 2:5 to focus on the attitude
out of which right behavior springs: “Your attitude should be the same as that
of Christ Jesus” ([2]NIV).
Hendriksen dan Simeon lebih melihat kepada akar kata
yang digunakan dalam setiap ayat tersebut yang menuliskan, “In the New
Testament the verb φανερόω occurs with great
frequency in the writings of John (Gospel, First Epistle, Revelation) and of
Paul. Apart from its occurrences in John and Paul it is found only in the
following New Testament passages: Mark 4:22; 16:12, 14; Heb. 9:8, 26; and I
Peter 1:20; 5:4. In the letters of Paul the word is used 22 times, as follows: a.
in connection with the display of glory in the words and works of Jesus at his first
coming (II Cor. 2:14; I Tim. 3:16; II Tim. 1:10), and the life of Jesus
manifested in believers (II Cor. 3:3; 4:10, 11); b. in connection with the
disclosure and realization of the mystery of God in the fulness of time
(Rom. 16:26; Col. 1:26; and cf. Titus 1:3 “manifested his word”).; c. in
connection with the display of glory of Christ at his second coming
(Col. 3:4a), in which glorious display believers share (Col. 3:4b), and at
which time the works and motives of men will be publicly laid bare (I Cor. 4:5;
II Cor. 5:10).; d. in connection with the divine attributes made known
to men (Rom. 1:19; 3:21).; e. in a more general sense, in connection
with anything else that is hidden or dark and is brought to light or made
visible or plain (II Cor. 5:11; 7:12; 11:6; Eph. 5:13 twice; Col. 4:4).”
Ringkasan
Baik
Martin, Hendriksen dan Simeon memiliki worldview
yang berbeda mengenai memikirkan hal-hal di atas. Sepertinya peristiwa kedatangan
Tuhan Yesus yang kedua menjadi sorotan yang lebih penting. Sisi lain mereka
mengabaikan hal yang lain bahwa hal yang penting adalah memiliki kemampuan
untuk memikirkan hal-hal di atas di mana Kristus menjadi orientasi dalam hidup.
Analisis berikut akan mencoba menjelaskan dengan komprehensif dengan pendekatan
analisis ayat.
Konsep Teologis
Tema : Memikirkan hal-hal di atas
Syarat
atau Dasar (Dibangkitkan bersama Kristus)
Alasan atas
Orientasi (Memikirkan perkara di atas)
Sebab untuk
Keamanan (Hidup yang tersembunyi)
Dampak dari
Antisipasi (Bersatu dengan Allah melalui
Kristus)
Jika melihat garis besar di atas, maka kita
tahu bahwa dalam pencapaian untuk memikirkan
hal-hal di atas, terdapat dua hal yang penting sebagai syarat untuk
mencapainya. Dua bagian besar tersebut dimana penulis ingin katakan dalam
Kolose 3:1-4 ini adalah kebangkitan roh
dan kebangkitan tubuh.
Maksud dari kebangkitan roh adalah dibangkitkan
bersama dengan Kristus yang artinya rohnya dihidupkan kembali untuk memiliki
persekutuan dengan Kristus, sebab meskipun secara fisik kita masih hidup tetapi
secara roh kita pernah mati oleh dosa, dengan demikian mencapai pencarian dan pemikiran
hal-hal di atas dimana Kristus ada. Kata ‘dibangkitkan’ ini juga menunjuk
kepada syarat yang harus dipenuhi dalam pencapaian tersebut. Maksud daripada
syarat ini diketahui ketika melihat akar kata yang dipakainya yaitu συνεγείρω yang berarti kata
kerja pasif atau cause someone
to rise up with another (Eph 2:6; Col 2:12; 3:1). Adapun syarat yang dimaksud adalah adanya
kebangkitan roh yaitu di mana Allah telah menyelamatkan kita dari belenggu dosa
dalam wujud tindakkan yang memberikan Yesus untuk mati di kayu salib untuk
merebut kita dari maut oleh karena dosa dan yang telah memenangkannya dengan
jalan bangkit dari kematian-Nya. Pada saat kita juga dibangkitkan bersama
dengan Kristus ketika kita menjadi orang-orang percaya.
Dengan demikian setelah roh kita dihidupkan
kembali oleh Allah bersama-sama dengan Kristus, maka hal berikutnya adalah mencari dan memikirkan. Ini sebuah kalimat pernyataan yang mengandung perintah
untuk mencari perkara di atas, di mana
Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah dan memikirkan perkara di atas, bukan
di bumi (ay. 1b-2). Apa maksud
mencari dan memikirkan hal-hal di atas? jika melihat kata di atas maka kita tahu bahwa itu menunjukkan suatu tempat yang sama
dengan tempat kediaman Allah (Ef 2:6). Ketika berbicara mengenai kediaman
Allah, maka kita tahu bahwa itu adalah tempat yang kudus, sehingga dapat
dimengerti bahwa maksud dari Paulus dalam ayat ini yaitu hal-hal yang harus dicari adalah hal-hal yang
BENAR, oleh karena di surga tidak ada dosa sebab Allah adalah kudus dan tidak
ada suatu kompromi dengan dosa.
Hal ini menjadi penting sebab yang diminta
oleh Paulus adalah carilah dan pikirkanlah perkara yang di atas. Kata
‘carilah’ menurut KBBI ini merupakan suatu usaha untuk mendapatkan yang di
dalamnya membutuhkan akal (daya upaya, pikiran, ikhtiar). Ini sejalan dengan
daya upaya untuk memperoleh suatu hal dan memikirkannya dengan akal budi untuk
memutuskan hal tersebut. Dalam hal ini yang perlu diputuskan adalah berhenti
mencari hal-hal yang di bumi yaitu harta kekayaan, kekuasaan, pujian,
kesenangan yang adalah hal-hal di bumi yang fana. Tetapi memikirkan hal-hal
yang ada di atas, yaitu hal-hal yang benar di mana Kristus berada. Dengan
demikian hal yang harus ditaklukkan adalah pikiran. Hal ini juga disetujui oleh
Os Guinness yang mengatakan, “Cara pikir Kristiani adalah proses berpikir
seorang Kristen mengenai segala realita hidup secara konsisten dengan cara
Kristen, yaitu cara yang dibentuk, diarahkan, dikerangkakan oleh kebenaran
Firman Tuhan dan Roh Kudus.”
Yang dimaksud adalah mematikan dosa dan hidup bagi Allah sebab hal itu syarat untuk mencari
hal-hal di atas dan beroleh persekutuan dengan Allah (dibangkitkan bersama
dengan Kristus). Sebuah pengertian hidup bagi Allah adalah percaya bahwa Allah itu
Allah yang hidup dan sanggup membangkitkan orang mati, sehingga kita dapat
bersatu dengan Allah melalui Kristus. Dengan demikian di dunia ini kita perlu
menjalani suntification, yaitu dengan
mematikan dosa sebagai latihan untuk hidup di surga nanti dengan Allah.
Pengudusan itu sendiri adalah proses dalam hidup kita yang terus menerus
diperbaharui sehingga kita dapat hidup bagi Allah yaitu melalui Yesus. Dalam Kolose
3:10, “ dan telah mengenakan manusia yang
baru yang terus menerus diperbaharui”. Jadi kita diselamatkan supaya kita
bisa diperbaharui dan kembali kepada gambar dan rupa Allah. Allah datang
menyelamatkan kita oleh karena gambar kita telah rusak sehingga Allah
berinisiatif memperbaharui kita menjadi manusia baru yang tidak langsung bersih
tetapi melalui proses panjang dari pengudusan yang terus menerus diperbaharui
dengan cara mematikan dosa atau
hidup bagi Allah (2 Korintus 5:15; Roma
6: 8). Hal ini dapat diperjelas lagi dengan ordo salutis yang adalah tahapan
iman. Adapun tahapan dari ordo salutis itu sendiri adalah Repetance (pertobatan) yang mendatangkan born again (lahir baru) sehingga kita diadopsi dan dibenarkan
(justification). Namun seiring dalam menjalani hidup di dalam kemanusiaan ini,
kita berada terus menerus dalam pengudusan (sanctification) yang jatuh bangun
sampai pada akhirnya kita mencapai puncak glorification
dimana kita bersatu dengan Allah melalui Kristus atau teosis. Adapun dalam
Kolose 3:1-4 ini, penulis membagi beberapa point oleh karena penulis melihat
berbagai bagian penting yang terpisah namun berhubungan antara satu dengan
lainnya, yaitu:
Alasan atas Orientasi: Mencari Hal-hal di atas (Ay. 1b-2)
Orang-orang percaya diharuskan untuk berkonsentrasi pada hal-hal yang di atas dan tidak berorientasi pada hal-hal yang ada di bumi.
Kata diharuskan inilah yang dimaksudkan Paulus sebagai kemampuan untuk memilih
memikirkan hal-hal di atas. Paulus bahkan
mendefinisikan atas: ‘di mana Kristus adalah’. Sebuah koma
tepat antara mana Kristus dan duduk di sebelah kanan Allah
(seperti dalam NRSV dan NASB). Dua klausa, meskipun terkait, memiliki makna
tersendiri. Ekspresi duduk di sebelah kanan Allah adalah kiasan menyampaikan
peninggian, posisi kehormatan, dan aturan yang aktif. Satu dengan siapa orang
percaya bersama-dibesarkan adalah ditinggikan Tuhan. Kepentingan Kristus
ditinggikan harus kepentingan orang-orang percaya. Orientasi baru panggilan
untuk perilaku hidup di ranah kekuasaan Tuhan. Menyebutkan sebelah kanan Allah
adalah kiasan untuk Mazmur 110: 1 (Mazmur 110 adalah bagian PL yang paling
sering dikutip dalam PB, dengan tiga puluh tiga kutipan atau sindiran) teks
lain juga berbicara tentang naik ke sorga itu, ditinggikan Tuhan (misalnya, Ef
1:20; 04:10; Flp 2..: 9-11).
Martin mengatakan, “The things that are above are the things that belong to the ascended Christ, things ultimate, transcendent, and spiritual.” Hal-hal yang ada di bumi (hal di bawah ini) bukan fisik, hal-hal materi, karena Alkitab tidak mengajarkan bahwa hal-hal materi jahat dalam diri mereka. Sebaliknya, ekspresi berbicara tentang membumi, yang rohani, hal-hal dari diri-kehidupan (lih. 3:19). Persyaratan di atas dan di bumi tidak ada hubungannya dengan geografi alam semesta; sebaliknya, mereka kontras dua orientasi. Takhayul dan ritual tersirat dalam 2: 8-23 juga merupakan bagian dari hal-hal di bawah ini. Karena tidak mungkin untuk tidak berpikir sama sekali hal-hal duniawi, titik nasihat Paulus adalah untuk tidak berpikir tentang surga sepanjang waktu, tetapi untuk membiarkan Kristus dan hal-hal dari wilayah kekuasaannya mengatur nilai-nilai, prioritas, dan arah untuk hidup di disini dan sekarang.
Martin mengatakan, “The things that are above are the things that belong to the ascended Christ, things ultimate, transcendent, and spiritual.” Hal-hal yang ada di bumi (hal di bawah ini) bukan fisik, hal-hal materi, karena Alkitab tidak mengajarkan bahwa hal-hal materi jahat dalam diri mereka. Sebaliknya, ekspresi berbicara tentang membumi, yang rohani, hal-hal dari diri-kehidupan (lih. 3:19). Persyaratan di atas dan di bumi tidak ada hubungannya dengan geografi alam semesta; sebaliknya, mereka kontras dua orientasi. Takhayul dan ritual tersirat dalam 2: 8-23 juga merupakan bagian dari hal-hal di bawah ini. Karena tidak mungkin untuk tidak berpikir sama sekali hal-hal duniawi, titik nasihat Paulus adalah untuk tidak berpikir tentang surga sepanjang waktu, tetapi untuk membiarkan Kristus dan hal-hal dari wilayah kekuasaannya mengatur nilai-nilai, prioritas, dan arah untuk hidup di disini dan sekarang.
Syarat atau Dasar: Dibesarkan dengan Kristus ( Ay. 1a, 3a, 4a)
Paulus mendasarkan banding pada tiga indikatif
terkait erat. Pertama, panggilan untuk berorientasi pada Kristus bertumpu pada
pengalaman sebelumnya yaitu kebangkitan spiritual. Kebanyakan terjemahan
mulai 3: 1 dengan jika. Kata Namun, karena (BIS) lebih hampir mengungkapkan kondisi
dianggap benar. Pengalaman yang dibangkitkan bersama dengan Kristus pada
dasarnya paralel dengan dilahirkan kembali. Orang-orang percaya sudah
dinaikkan, tapi, seperti yang kita temukan dalam ayat 4, mereka berharap untuk
lebih, ketika Kristus muncul.
Dasar kedua untuk orientasi baru ini adalah
bahwa kita telah mati (3: 3). Paulus membangun pada deklarasi sebelumnya dalam 2:
11-12 (di mana kematian ditandai dengan sunat dan pemakaman) dan 2:20. Di sini
ia kembali mengingatkan orang-orang percaya Kolose bahwa di dalam Kristus
mereka mati dengan orde lama, yang di bumi. Maksudnya adalah bahwa orang
percaya telah mati bagi dosa dan dunia, dan karena itu mereka tidak perlu
berorientasi kepada mereka atau responsif terhadap mereka (Rom 6:1-13; Gal
6:14.).
Paulus juga memberikan dasar ketiga untuk orientasi
baru untuk hidup: Kristus yang adalah hidup kita. Untuk mengatakan bahwa
Kristus adalah hidup orang percaya termasuk pengertian bahwa ia adalah sumber,
makna, tujuan, identitas, dan takdir hidup, baik secara individu maupun secara
kelompok. Dengan demikian nasihat untuk hidup dalam orientasi ini. Berikut
kehidupan mengacu baik untuk apa yang akan diterima di masa yang akan datang
dan untuk apa orang-orang percaya yang sudah memiliki pengalaman dalam Kristus.
Konstruksi paralel dalam ayat 3 dan
4 memperkuat pesan. Dalam 3: 3 Sebab kamu telah mati, dan hidupmu tersembunyi
bersama dengan Kristus di dalam Allah. 3: 4 Ketika Kristus yang hidup
terungkap, maka kita juga akan terungkap dengan Dia dalam kemuliaan.
Sebab untuk Keamanan: Tersembunyi dengan Kristus di dalam
Allah (Ay. 3b)
Pernyataan “hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di
dalam Allah” ini memiliki beberapa kemungkinan arti.
Ketersembunyian tidak bisa masuk akal mengacu pada citra penguburan. Karena
ayat 4 berfokus pada masa depan yang muncul atau manifestasi, Martin mengambil
ketersembunyian yang berarti bahwa kehidupan di dalam Kristus disimpan rahasia
dari orang yang belum bertobat dan tidak bahkan sekarang sepenuhnya diketahui
Kristen sendiri. Kita tentu sepakat bahwa impor
penuh kehidupan di dalam Kristus belum sepenuhnya terungkap. Namun kata-kata
menyiratkan suatu tindakan yang disengaja dari persembunyian menunjuk ke sebuah
makna yang lebih dalam.
Hal ini lebih baik untuk mengambil ekspresi
sebagai pernyataan keamanan, seperti dalam parafrase ini: hidup kita di dalam
Kristus dengan aman tersimpan (EDM). Tense
dari kata kerja (yang sempurna pasif) berarti bahwa hidup kita telah
tersembunyi dan tetap seperti itu. Dalam Efesus 2: 6 memiliki pemikiran yang sama: “dan di dalam Kristus Yesus Ia
telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di
sorga,”. Pada
bagian ini Barclay membawa keluar referensi kemungkinan ini dengan mengusulkan
bahwa makna Paulus adalah sesuatu seperti ini: "Bagi orang yang belum
percaya, harta hikmat tersembunyi dalam buku rahasianya; namun bagi kita
Kristus adalah perbendaharaan hikmat dan kita tersembunyi di dalam Dia". Di akhir ayat 3
memiliki kombinasi yang tidak biasa dari kata-kata yang lain. Ungkapan “dengan Kristus” adalah kata favorit Paulus. Ungkapan “dengan
Kristus” di dalam Allah ini menunjukan adanya suatu keamanan di dalamnya oleh
karena kita berada di luar jangkauan bahaya sebab “hidup kita tertutup atau
tersembunyi dengan Kristus di dalam Allah."
Dampak dari Antisipasi: Menjadi Terungkap dengan Kristus ( Ay. 4)
Ayat 4 memiliki satu-satunya referensi dalam Kolose
kedatangan Kristus yang kedua. Kepastian acara ditekankan. Satu-satunya
variabel dalam deklarasi adalah kata “ketika”. Tiga kata yang digunakan dalam PB untuk kembali diantisipasi atau
kedatangan Kristus yang kedua: datang (parousia), wahyu (apokalupsis), dan
muncul atau manifestasi (epifaneia). Berikut bentuk kata kerja terkait erat
dari yang terakhir digunakan: phanēroō, diterjemahkan sebagai terungkap. Hal
ini juga dijumpai
dalam 1 Pet 5:4; 1 Yohanes 2:28;
3: 2, kata kerja ini mengacu ke masa depan kedatangan Kristus.) Tiga kata untuk
Kristus datang kembali kadang-kadang digunakan bergantian.
Paulus bergerak mengajar dari kepastian keberadaan
Kristus diturunkan kepastian sama orang percaya yang terungkap. Takdir orang
percaya dinyatakan sebagai dalam kemuliaan (Kol 1:11 dan 1:27). Pada beberapa
kesempatan, Yesus berbicara tentang kemuliaan yang terkait dengan
kedatangan-Nya (misalnya, Mat 19:28;. 24:30; 25:31 ; Mark 08:38). Sesuai dengan
penekanan pada Kristus di Kolose, penulis menemukan nama Kristus
termasuk empat kali dalam beberapa ayat (3: 1-4), ditambah referensi tambahan
untuk kata ‘bersama-Nya’. Hal ini jelas
bahwa fokusnya adalah orientasi baru, pencarian, dan meditasi ini bukan ke bawah (bumi) tetapi ke atas
(Kristus sebagai center).
Aplikasi
Pertama, adalah sebuah perubahaan nilai yang cukup radikal dimulai dari Injil Yesus
Kristus yang membangun kehidupan dan nilai-nilai dari orientasi kepada Kristus
(hal-hal di atas). Orientasi ini merupakan kunci yang berarti mulai memikirkan
hal-hal yang benar, spesifiknya adalah mulai mematikan dosa, dan mengasihi
sesama oleh karena hal-hal di atas hanya ada kebenaran. Mulai memiliki ukuran
yaitu nilai-nilai yang kekal, yaitu mulai dengan Kristus dan nilai-nilai, dan
jika meskipun berbeda dengan norma di dunia. Jika dengan Kristus kita telah
mati bagi dunia (Kol 2:20;. Lih Gal 6:14) dan telah dibesarkan dengan Dia, ini
akan mempengaruhi perspektif, tujuan, dan prioritas. Orientasi baru akan
berarti bahwa apa yang kita bisa rasakan, sentuhan, dan tabulasi tidak pernah
bisa menjadi kepuasan jika bukan Kristus sebagai orientasi utama dalam hidup
kita.
Kedua, sadar bahwa Kristus adalah Hidup kita (Kolose
3:4), karena jika Kristus adalah hidup kita, itu berarti Kristus adalah nafas
kita, dimana kita tidak bisa hidup tanpa adanya nafas sedetikpun. Dengan demikian mengajarakan kita bahwa tanpa adanya Kristus
sebenarnya kita mati. Oleh karena itu milikilah Kristus dan terus mengandalkan-Nya
oleh karena Dia adalah nafas kita.
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan bijak sesuai dengan topik yang dibahas..